DPR Minta Susno Sebut Nama Jenderal di Belakang Gayus Tambunan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR --membidangi masalah Hukum dan HAM-- Fachri Hamzah meminta mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji untuk secepatnya menyebut siapa jenderal bintang tiga yang berada di belakang aksi Gayus Tambunan dalam kasus mafia pajak senilai Rp 25 miliar. Sedianya, Selasa (6/4/2010), Komisi III DPR akan meminta penjelasan secara resmi kepada Susno Duadji.

"Hari Selasa, kita akan panggil Pak Susno dan harus menjelaskan secara terang benderang dalam kasus ini. Tapi belum pasti, karena ada juga yang menginginkan memanggil Gayus Tambunan terlebih dahulu. Kami (DPR) tentu berharap adanya transparansi dalam kasus ini," kata Fahri Hamzah saat ditemui dalam acara diskusi Forum Konsolidasi Pemuda Dan Mahasiswa Bersama Gerakan Indonesia Bersatu (GIB), Sabtu (3/4).

"Sangat penting kita (DPR) membuka kasus ini selebar-lebarnya. Sebab secara instan ini masuk ke jantung korupsi itu sendiri yang berefek langsung kepada pendapatan negara," tegasnya.

Komisi III DPR, kata Fahri, harus tahu sejauh mana kasus Gayus ini merembet ke yang lain, kepada para penegak hukum di institusi Polri. "Saya masih berasumsi, pimpinan penegak hukum, tidak ada masalah. Dalam hal ini Kapolri, dia clear. Yang lain, dia harus berani melakukan identifikasi secara menyeluruh," tuturnya.

Ia menduga, biasanya kasus seperti ini menjadi rivalitas dalam perebutan kekuasaan. Kelompok-kelompok yang bermain, saling membuka borok.

"Dan Kapolri, di masa akhir jabatannya mau menjadikan momentum ini untuk melakukan reformasi total tanpa tedeng-aling. Karena ini akan menyelesaikan masalah yang selama ini kita keluhkan," tambah Fachri.

Dan kepada Susno Duaji, Fachri berharap untuk tidak lagi tanpa ragu-ragu menjelaskan siapa saja yang ikut terlibat dalam kasus yang melibatkan Gayus Tambunan ini. Fachri memastikan bahwa DPR tidak akan terlibat persekongkolan untuk menutup-nutupi kasus ini.

"Apa yang bisa dibuka seluas-luasnya, kita akan buka. Jangan ada yang ditutup-tutupi," tegasnya.(*)