Markus Pajak
Gayus Bikin Geram Alumni STAN
Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) geram terhadap Gayus Tambunan yang diduga menjadi makelar kasus penggelapan pajak dan mendukung langkah pemerintah memberikan sanksi hukum kepada yang bersalah.
Pengamat pasar modal, Dandossi Matram, yang menjadi moderator milis alumni STAN, di Jakarta, Senin (29/3/2010), menjelaskan, milis alumni perguruan tinggi itu penuh dengan bahasan dan celaan atas tindakan Gayus yang mempermalukan almamater mereka, yang memiliki reputasi baik.
"Para alumni
sangat geram kepada Gayus. Selain itu, mereka khawatir publik akan
menggeneralisir seluruh alumni STAN seperti Gayus. Padahal, ada sekitar
40.000 alumni STAN tersebar di berbagai instansi pemerintahan di seluruh
Indonesia yang bekerja dengan idealisme serta tingkat kehidupan yang
sederhana," ujar alumni STAN angkatan 1981 itu.
Namun,
alumni lainnya, mantan Wakil Ketua KPK Amien Sunaryadi, yakin citra
STAN tidak akan menjadi buruk karena kasus Gayus karena sekolah tinggi
itu juga menjadi motor dalam membongkar banyak kasus besar di Indonesia.
Ia yakin masyarakat akan mampu melihat kasus ini sebagai kesalahan
Gayus sebagai pribadi, bukan sebagai alumni STAN. "Kebetulan saja dia
(Gayus) alumni STAN," katanya.
Ia menjelaskan, sejak dulu
banyak alumni STAN dilibatkan dalam membantu aparat hukum untuk
memeriksa kasus-kasus korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, baik di
kepolisian, kejaksaan maupun KPK. Selain itu, tenaga pemeriksa atau
auditor di BPKP dan BPK juga banyak alumni STAN sehingga tidak tertutup
kemungkinan alumni STAN menangkap alumni STAN.
Amien dan
Dandossi tidak memungkiri bahwa ada alumni STAN yang bermasalah, serta
menjadi produk gagal dari STAN, tetapi mereka meyakini jumlahnya tidak
banyak. Mereka sepakat bahwa alumni STAN yang bermasalah harus segera
dipecat dari pemerintahan, dan tidak dimaafkan, serta dihukum
seberat-beratnya.
"Ini diperlukan untuk memberi efek jera kepada
Gayus-Gayus lainnya," ujarnya.
Dandossi dan Amien juga
menyatakan ketidaksetujuan mereka bahwa reformasi birokrasi gagal karena
kasus Gayus. Menurut keduanya, reformasi birokrasi harus terus bergulir
karena menghentikan proses reformasi itu sama saja dengan mengembalikan
kondisi lalu yang lebih parah.
Mereka juga sepakat bahwa
alumni STAN, yang merupakan hasil penjaringan dari murid-murid SMA
terbaik di seluruh Indonesia, masih bisa dipercaya dan alumni STAN model
Gayus hanya segelintir orang.
"Saat ini alumni STAN telah
mencapai 40.000 orang yang tersebar di berbagai unit pemerintahan baik
pusat dan daerah. Di KPK sendiri banyak alumni STAN, termasuk Wakil Ketua KPK Haryono Umar," kata
Dandossi.
Sedangkan di swasta, ada nama terkemuka seperti Helmy Yahya yang menjadi pengusaha di bidang hiburan dan Ito Warsito yang kini menjadi Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia.