Selasa, 7 Oktober 2025

Markus Pajak

Gayus Bikin Geram Alumni STAN

Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) geram terhadap Gayus Tambunan yang diduga menjadi makelar kasus penggelapan pajak dan mendukung langkah pemerintah memberikan sanksi hukum kepada yang bersalah.

Editor: Iwan Apriansyah
zoom-inlihat foto Gayus Bikin Geram Alumni STAN
IST
Gayus Tambunan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) geram terhadap Gayus Tambunan yang diduga menjadi makelar kasus penggelapan pajak dan mendukung langkah pemerintah memberikan sanksi hukum kepada yang bersalah.

Pengamat pasar modal, Dandossi Matram, yang menjadi moderator milis alumni STAN, di Jakarta, Senin (29/3/2010), menjelaskan, milis alumni perguruan tinggi itu penuh dengan bahasan dan celaan atas tindakan Gayus yang mempermalukan almamater mereka, yang memiliki reputasi baik.

"Para alumni sangat geram kepada Gayus. Selain itu, mereka khawatir publik akan menggeneralisir seluruh alumni STAN seperti Gayus. Padahal, ada sekitar 40.000 alumni STAN tersebar di berbagai instansi pemerintahan di seluruh Indonesia yang bekerja dengan idealisme serta tingkat kehidupan yang sederhana," ujar alumni STAN angkatan 1981 itu.

Namun, alumni lainnya, mantan Wakil Ketua KPK Amien Sunaryadi, yakin citra STAN tidak akan menjadi buruk karena kasus Gayus karena sekolah tinggi itu juga menjadi motor dalam membongkar banyak kasus besar di Indonesia.

Ia yakin masyarakat akan mampu melihat kasus ini sebagai kesalahan Gayus sebagai pribadi, bukan sebagai alumni STAN. "Kebetulan saja dia (Gayus) alumni STAN," katanya.

Ia menjelaskan, sejak dulu banyak alumni STAN dilibatkan dalam membantu aparat hukum untuk memeriksa kasus-kasus korupsi dan kejahatan keuangan lainnya, baik di kepolisian, kejaksaan maupun KPK. Selain itu, tenaga pemeriksa atau auditor di BPKP dan BPK juga banyak alumni STAN sehingga tidak tertutup kemungkinan alumni STAN menangkap alumni STAN.

Amien dan Dandossi tidak memungkiri bahwa ada alumni STAN yang bermasalah, serta menjadi produk gagal dari STAN, tetapi mereka meyakini jumlahnya tidak banyak. Mereka sepakat bahwa alumni STAN yang bermasalah harus segera dipecat dari pemerintahan, dan tidak dimaafkan, serta dihukum seberat-beratnya.

"Ini diperlukan untuk memberi efek jera kepada Gayus-Gayus lainnya," ujarnya.

Dandossi dan Amien juga menyatakan ketidaksetujuan mereka bahwa reformasi birokrasi gagal karena kasus Gayus. Menurut keduanya, reformasi birokrasi harus terus bergulir karena menghentikan proses reformasi itu sama saja dengan mengembalikan kondisi lalu yang lebih parah.

Mereka juga sepakat bahwa alumni STAN, yang merupakan hasil penjaringan dari murid-murid SMA terbaik di seluruh Indonesia, masih bisa dipercaya dan alumni STAN model Gayus hanya segelintir orang.

"Saat ini alumni STAN telah mencapai 40.000 orang yang tersebar di berbagai unit pemerintahan baik pusat dan daerah. Di KPK sendiri banyak alumni STAN, termasuk Wakil Ketua KPK Haryono Umar," kata Dandossi.

Sedangkan di swasta, ada nama terkemuka seperti Helmy Yahya yang menjadi pengusaha di bidang hiburan dan Ito Warsito yang kini menjadi Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved