Markus di Mabes Polri
Usaha Andi Kosasih di Batam Bangkrut
And
Namun sosok Andi Kosasih, orang yang mengklaim sebagai pemilik rekening senilai Rp 24,6 miliar di rekening Gayus Tambunan masih misterius. Karena itu, Andi yang diduga adalah pengusaha garmen asal Batam itu kini dibidik oleh tim penyidik kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (money laundering) senilai Rp 395 juta dengan tersangka Gayus Tambunan.
“Bukan hanya di Batam, di mana pun posisi, kami berusaha mencari informasi terkait yang berkaitan (Andi Kosasih),” ujar Ajun Komisaris Besar Polisi Mardiani dalam jumpa pers terkait dugaan adanya makelar kasus (markus), di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/3).
Menurut bekas orang-orang dekatnya saja di Batam, selain seorang pengusaha yang tinggal di Batam, Andi juga mempunyai tempat tinggal di Bandung. Andi mempunyai usaha di bidang alat berat dan ekspor pasir di wilayah Kepri. Hasil penelusuran Tribun Sabtu (20/3) kepada orang yang sempat bekerja dengannya mengaku kalau Andi kini sudah tidak ada di Batam.
“Dua tahun lalu Andi Kosasih memang punya usaha di Batam. Sekarang usahanya bangkrut, dia sudah tidak lagi di sini. Kabarnya dia sekarang tinggal di Bandung. Dua tahun lalu memang saya bekerja di tempat Pak Andi., tapi sejak usahanya bangkrut saya tidak lagi menjaga disana,” ujar seorang aparat yang tak ingin namanya disebut.
Sosok Andi selain dikenal mempunyai sifat baik dengan bawahan, Andi juga sebagai seorang pengusaha besar di Kepri. Andi mempunyai usaha ekspor pasir di wilayah Kabupaten Bintan, namun usaha ini tak berkembang. “Dia memang lama di Batam, tapi ya bolak-balik kadang di Bandung kadang kesini,” ujar aparat tersebut.
Selama mempunyai usaha di Batam, Andi menyewa kantor di belakang DC Mall. Namun kantor yang berada di komplek ruko ini sudah tutup. Andi punya usaha alat penimbunan lahan di Tanjung Uma, namun proyek perumahan itu keburu bangkrut. “Nama Perusahaannya PT Amanat Melayu Rakyat, Pak Andi sebagai Direktur Perusahaan,” ujarnya.
Kabar bahwa Andi Kosasih berada di Bandung diakui pihak keluarganya. Tentang riwayatnya Andi Kosasih pernah menjadi warga Batam, ini diakui dengan KTP yang beralanat di wilayah Jodoh. “Iya Andi dulu memang punya KTP Jodoh, itu sebelum pemekaran, sekarang dia tinggal di Bandung,” ujar kerabat Andi.
Pengusaha Abu-abu Nama Andi Kosasih ternyata sudah tidak asing lagi bagi beberapa pejabat, pengusaha dan masyarakat Batam. Bahkan sosok Andi oleh beberapa kalangan pengusaha dikenal sangat piawai dalam mengurus segala urusan di pemerintahan kota Batam.
Ia juga tidak asing lagi bagi beberapa pemilik pelabuhan rakyat, karena Andi juga dikabarkan memiliki pelabuhan bongkar muat barang ilegal di daerah Tanjung Sengkuang.
Seorang tokoh masyarakat dan pengusaha berinisial MP yang sering mengambil proyek di pemerintahan kota Batam menuturkan, sosok Andi dimata kalangan pengusaha dan tokoh masyarakat sudah tidak asing lagi. Namun Andi dikenal sebagai pengusaha abu-abu. Andi sering muncul ketika ada proyek bermasalah dengan beberapa perusahan yang ikut dalam tender tersebut.
“Andi itu umurnya kira-kira baru seumuran Saya, sekitar 45-50 tahun. Saya mengenal Andi sebagai pengusaha abu-abu. Andi itu dulu kalau tidak salah pernah tinggal di Perumahan Sukajadi, tapi paling gampang ditemui di Tanjung Sengkuang, karena kabarnya juga punya pelabuhan bongkar muat barang-barang ilegal di daerah Tanjung Sengkuang,” ujar MP.
Seorang anggota intel di jajaran Polda Kepri yang tidak mau disebutkan namanya mengaku, pernah mendatangi rumah Andi di Perumahan Grend Land, Batam untuk keperluan memberikan surat permohonan bantuan suatu acara. Dikatakan, ciri-ciri sosok Andi berbadan agak gemuk, memiliki kumis dan berjenggot.
“Satu tahun lalu saya pernah datang ke rumah Andi memberikan proposal suatu acara, kalau tidak salah dulu rumahnya yang saya datangi itu di perumahan Grend Land juga sebagai kantornya langsung. Kalau usahanya yang sebenarnya saya tidak tahu. Tapi pak Andi itu banyak uangnya dan tidak sulit kalau kita minta bantuan kepada dia,” ungkapnya.
Sama halnya yang dikatakan oleh NJ, seorang pekerja bongkar muat di pelabuhan Batu Ampar, sosok Andi dikenal oleh pekerja bongkar muat di pelabuhan Batu Ampar sebagai toke, penyelundup TKI ilegal ke Malaysia dan penyelundup barang-barang ilegal dari Singapura dan Malaysia. Bahkan Andi di daerah Tanjungsengkuang dikabarkan memiliki pelabuhan sendiri untuk menampung kapal-kapal penyelundup itu.
“Saya cukup kenal dengan Andi, kabarnya dia punya anak baru tamat sekolah dari luar negeri. Tapi kita jarang ketemu dengan Pak Andi itu, karena dia banyak usahanya,” ungkap NJ.