Senin, 29 September 2025

Lirik Lagu

Terjemahan Lirik Lagu Deslocado – NAPA, Viral TikTok: Por Mais Que Possa Parecer

Simak lirik terjemahan lagu Deslocado oleh NAPA, kini tengah viral di aplikasi TikTok.

Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Salma Fenty
Freepik.com/pikisuperstar
TERJEMAHAN LIRIK LAGU - Ilustrasi lirik lagu yang diunduh dari Freepik.com, Senin (16/6/2025). Berikut terjemahan lirik Deslocado – NAPA. 
- Transpose +

TRIBUNNEWS.COM - Simak lirik dan terjemahan lagu berjudul Deslocado oleh band indie asal Portugal, NAPA.

Lagu berbahasa Portugis ini telah dirilis 13 Mei 2025, lalu.

Video klip lagu tersebut telah tayang di kanal YouTube resmi NAPA.

Hingga Selasa (16/9/2025), klip tersebut telah ditonton lebih dari 12 juta kali.

Di sosial media TikTok, lagu Deslocado tengah viral dengan kutipan lirik: 'Por mais que possa parecer. Eu nunca vou pertencer àquela cidade'.

Lirik lagu Descolado menceritakan tentang kerinduan seseorang terhadap kampung halamannya, yaitu pulau Madeira.

Meski tinggal di kota besar yang ramai, ia merasa tidak pernah benar-benar menjadi bagian dari kota itu.

Penulis ingin menggambarkan nostalgia, keterikatan emosional dengan tempat asal, dan rasa tidak cocok dengan kehidupan kota.

NAPA merupakan grup band beraliran indie pop/rock asal Madeira, Portugal.

Personilnya terdiri dari Francisco Sousa, João Rodrigues, João Guilherme Gomes, João Lourenço Gomes, dan Diogo Góis.

NAPA mulai aktif bermusik sejak 2013 lalu.

Namun baru-baru ini karyanya  Descolado mendadak viral, bahkan lagu tersebut juga mengantarkan NAPA memenangkan Festival da Canção 2025.

Festival da Canção 2025 merupakan ajang pemilihan Portugal untuk Eurovision Song Contest.

Lagu Descolado berhasil lolos dari semifinal (posisi ke‑9 di semi‑final) dan tampil di grand final.

Baca juga: Terjemahan Lirik Lagu Man I Need - Olivia Dean: Already Know I Cant Leave It Alone

Simak lirik dan terjemahan lagu Deslocado – NAPA:

[Verse 1]

Conto os dias para mim
Com a mala arrumada
Já quase não cabia a saudade acumulada
Do azul vejo o jardim
Mesmo por trás da asa
Mãe, olha à janela que eu ‘tou a chegar a casa
Que eu ‘tou a chegar a casa
Que eu ‘tou a chegar a casa
Que eu ‘tou a chegar a casa

Kuhitung hari-hari untuk diriku sendiri
Dengan koper yang kukemas
Hampir tak ada ruang untuk kerinduan yang terkumpul
Dari biru kulihat taman
Bahkan di balik sayap
Ibu, lihatlah ke luar jendela karena aku pulang
Karena aku pulang
Karena aku pulang
Karena aku pulang

[Reff]

Por mais que possa parecer
Eu nunca vou pertencer àquela cidade
O mar de gente, o sol diferente
O monte de betão não me provoca nada
Não me convoca casa

Sebesar apa pun rasanya
Aku takkan pernah menjadi bagian dari kota itu
Lautan manusia, matahari yang berbeda
Tumpukan beton tak membangkitkan apa pun dalam diriku
Ia tak memanggilku pulang

[Verse 2]

Porque eu vim de longe, eu vim do mеio do mar, no coração
Do oceano eu tenho a vida intеira
O meu caminho eu faço a pensar em regressar
À minha casa, ilha, paz, Madeira
Se eu te explicar palavra a palavra
Nunca vais entender a dor que me cala
A solidão que assombra a hora da partida
Carrego o sossego de poder voltar
Mãe, olha à janela que eu ‘tou a chegar

Karena aku datang dari jauh, aku datang dari tengah lautan, di dalam hati
Dari lautan kumiliki seluruh hidupku
Aku berjalan sambil memikirkan untuk kembali
Ke rumahku, pulau, kedamaian, Madeira
Jika kujelaskan padamu kata demi kata
Kau takkan pernah mengerti rasa sakit yang membungkamku
Kesendirian yang menghantui saat keberangkatan
Aku membawa kedamaian karena bisa kembali
Ibu, lihatlah ke luar jendela karena aku tiba

[Reff]

Por mais que possa parecer
Eu nunca vou pertencer àquela cidade
O mar de gente, o sol diferente
O monte de betão não me provoca nada
Não me convo—
O mar de gente, o sol diferente
O monte de betão não me provoca nada
Não me convoca casa

Seberapa pun kelihatannya
Aku takkan pernah menjadi bagian dari kota itu
Lautan manusia, matahari yang berbeda
Tumpukan beton itu tak membangkitkan apa pun dalam diriku
Itu tak memanggilku—
Lautan manusia, matahari yang berbeda
Tumpukan beton itu tak membangkitkan apa pun dalam diriku
Itu tak memanggilku pulang

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan