Sabtu, 4 Oktober 2025
Majelis Perwakilan Rakyt Republik Indonesia

Wabah Covid-19 Masih Mengancam, Jazilul Fawaid: Tetap Konsisten Menerapkan Protokol Kesehatan

Ia berharap agar uji klinis tahap ketiga bisa menghasilkan vaksin yang diharapkan oleh seluruh ummat manusia.

Editor: Content Writer
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga antre mengenakan masker dan jaga jarak aman menerapkan protokol kesehatan. 

“Gunakan masker yang benar sehingga efektifitas mencegah penularan menjadi maksimal,” tambahnya.

Gus Jazil menyayangkan bila masyarakat menggunakan masker hanya sebatas menggugurkan syarat bila berada di luar tanpa menggunakan sesuai dengan protokol kesehatan.

Ancaman Covid-19 diakui oleh Gus Jazil itu tidak hanya memukul sektor kesehatan. Sektor ekonomi pun juga terdampak sama parahnya. Akibat pandemi Covid-19 banyak negara mengalami resesi. “Pertumbuhan ekonomi kita anjlok menjadi minus 5,32 persen,” ungkapnya. Hal demikian bila tidak segera ditangani akan menyebabkan bertambahnya angka kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi.

Baca: Menuju Kota Modern, Semarang Sajikan Mall dengan Atap Pemandangan Biota Laut

Agar geliat ekonomi bisa tumbuh kembali, Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengajak kepada semua untuk bahu membahu, gotong royong, dan bersatu untuk bersama melakukan tindakan konkret. Di tengah masyarakat banyak sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ditekuni oleh masyarakat. Gus Jazil mengajak kepada masyarakat untuk membeli produk mereka. Dikatakan, produk UMKM sebenarnya tidak kalah bahkan lebih dari produk yang lain, produk dari luar.

“Yang kita beli rasa, khasiat, dan kegunaan. Bukan membeli gengsi,” tambahnya.

Orang membeli produk-produk dari luar bisa jadi mereka melakukan hal yang demikian karena gengsinya saja.

Ia mencontohkan di daerah Jawa Timur, banyak masyarakat yang membuat tikar, tas, dompet, peci, dan aksesoris lainnya dari daun pandan. Produk yang dikelola secara kekeluargaan, itu selain produknya kuat dan bertahan lama juga mempunyai nilai yang tinggi. “Sebab dibuat langsung dari tangan,” ujarnya.

“Tidak diproduksi massal dengan mesin,” tambahnya.

Baca: Sempat Ditolak di Rumah Sakit, Katarak Nenek Ratmah Kini Bisa Diobati

Nah, usaha-usaha yang demikian menurut Gus Jazil yang perlu didorong. Cara mendorong produk berskala UMKM itu adalah dengan cara membeli.

“Kita membeli produk mereka bukan karena rasa kasihan namun memang produknya bagus, berkualitas, tahan lama, juga memiliki nilai yang tinggi,” tuturnya.

Dikatakan oleh Gus Jazil, produk pelaku UMKM sebenarnya bukan kalah bersaing namun mereka kurang dipromosikan. Karena keterbatasan promosi dan distribusi, membuat UMKM yang dilakukan secara kekeluargaan atau melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), terselip di tengah produk bikinan pabrik yang dicetak massal.

“Dengan membeli produk UMKM selain membantu rakyat kecil juga menggeliatkan perekonomian di desa yang banyak digerakan oleh UMKM,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved