Wabah Covid-19 Masih Mengancam, Jazilul Fawaid: Tetap Konsisten Menerapkan Protokol Kesehatan
Ia berharap agar uji klinis tahap ketiga bisa menghasilkan vaksin yang diharapkan oleh seluruh ummat manusia.
TRIBUNNEWS.COM - Sejak kali pertama Covid-19 terdeteksi pada seseorang di Indonesia pada awal Maret 2020, hingga 23 Agustus 2020, tercatat sebanyak 153.535 orang dinyatakan positif Covid-19. Pasien sembuh tercatat mencapai 107.500 orang dan pasien yang meninggal sebanyak 6.680 orang.
Covid-19 sejak awal 2020 telah melanda dunia. Ada 10 negara tercatat memiliki tingkat penularan dan kematian yang tinggi. Kesepuluh negara itu adalah, Amerika Serikat. Brazil, India, Rusia, Afrika Selatan, Peru, Meksiko, Kolombia, Spanyol, dan Cile. Amerika Serikat sebagai negara yang paling banyak terdampak, terungkap ada 5.838.632 kasus, 180.140 orang meninggal, dan sembuh 3.144.164 orang.
Baca: Tidak Pensiun! Ini Maksud Sisca Soewitomo Gunakan Istilah “Gantung Panci”
Menyikapi masih tingginya angka penularan dan kematian akibat pandemi Covid-19, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid merasa prihatin dan berharap agar wabah ini segera teratasi dengan tuntas.
“Mari kita berdoa dan berupaya dengan sekuat tenaga agar pandemi Covid-19 bisa terkendali,” ujarnya, Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu melihat ada harapan di sana ketika banyak negara bersama dengan perusahaan obat dan vaksin tengah melakukan uji klinis tahap ketiga. Ia berharap agar uji klinis tahap ketiga bisa menghasilkan vaksin yang diharapkan oleh seluruh ummat manusia.
“Berharap agar kerja keras para peneliti bisa membuahkan hasil yang menggembirakan,” tuturnya.
“Kita juga ucapkan terima kasih kepada relawan yang telah bersedia mendukung uji coba vaksin,” tambahnya.
Baca: Intip Geliat Industri Jamu di Pasar Global
Sukarelawan disebut juga merupakan bagian penting dari perjalanan menemukan vaksin yang kita inginkan. “Apa yang dilakukan sukarelawan juga sangat mulia,” paparnya.
Sambil menunggu vaksin sesuai dengan standar WHO dan prosedur-prosedur ilmiah yang wajib dilalui, pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu tetap menekankan pentingnya masyarakat menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
“Protokol kesehatan merupakan aturan untuk semua dan demi semua,” tegasnya.
Bila memasuki kantor, gedung pertemuan, mall, stasiun, terminal bus, serta fasilitas umum lainnya, dan di tempat itu ada kewajiban untuk menerapkan protokol kesehatan. Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini menegaskan agar masyarakat mau mengikuti prosedur yang ada.
“Jangan menolak bila suhu tubuh kita diukur,” paparnya.
Baca: Industri Perhotelan Mulai Bangkit, Dibarengi Protokol Ketat
Bila masyarakat keluar rumah menuju ke tempat-tempat umum di mana di sana banyak orang berlalulalang dan berkerumun, Gus Jazil menegaskan lagi agar masyarakat menggunakan masker. “Wajib menggunakan masker di masa-masa seperti saat ini,” ucapnya.
Ampuhnya masker terbukti seperti yang terjadi di Korea Selatan. Di mana di salah satu kedai kopi di Paju, 56 pengunjung menjadi klaster. Sedang pegawai kedai tetap sehat sebab mereka menggunakan masker.
“Untuk itu jangan remehkan masker,” tegasnya.