Minggu, 5 Oktober 2025

Hacker Bjorka dan Kiprahnya

Penyidik Polda Metro Jaya Sita Akun X Bjorka Sebagai Barang Bukti

Polda Metro Jaya telah menangkap pria inisial WFT (22) diduga sebagai hacker atau peretas Bjorka.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Reynas
ILEGAL AKSES - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya mengungkap kasus ilegal akses dan manipulasi data seolah-olah otentik dari Dark Forums di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Dari kasus ini hacker Bjorka ditetapkan sebagai tersangka. (Tribunnews.com/Reynas Abdila) 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya telah menangkap pria inisial WFT (22) diduga sebagai hacker atau peretas Bjorka.

WFT ditangkap di Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada Selasa (23/9/2025).

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus menerangkan WFT sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Saat ini penyidik juga menyita akun X Bjorka sebagai barang bukti.

"Sudah kita sita akun X nya, ditangguhkan disuspend salah satu bukti bentuk penyitaan, tujuannya tidak mengubah barbuk dan isuspen karena isinya melanggar hak pribadi seseorang," ucap Fian kepada wartawan, Sabtu (4/10/2025).

Adapun suspend bukan dilakukan X tapi dilakukan oleh penyidik.

"Jadi suspend itu ada dua disuspend X secara provider maupun dilakukan penyidik sendiri," imbuhnya.

AKBP Fian menerangkan dari bukti digital akun Twitter (sebelum X) dengan nama Bjorka sudah ada sejak dari 2020.

Username Bjorka hanya dimiliki WFT saat itu.

"Itu dia yang punya, jadi tahun 2020 gak ada akun Twitter lain yang bernama Bjorka," tukasnya.

Pihak kepolisian juga masih mendalami dari mana WFT mendapatkan 4,9 juta data nasabah bank swasta.

Upaya pembuktian dilakukan  proses eksaminasi di Laboratorium Forensik Digital.

"Iya kan nanti kelihatan dari jejak digital apakah data di download dari orang lain, dikirim atau dia ambil dari sebuah sistem," pungkasnya.

Penangkapan Bjorka

Sebelumnya diberitakan, hacker atau peretas Bjorka yang paling diburu akhirnya ditangkap oleh Direktorat Reserse Siber Polsa Metro Jaya. 

Bjorka melakukan ilegal akses hingga memanipulasi data di forum Dark Web.

Aktivitasnya di Dark Web sudah dilakukan sejak tahun 2020 yang berarti umur Bjorka saat itu masih di bawah umur (17 tahun).

Dalam video yang diterima, petugas polisi berpakaian sipil melakukan penggerebekan terhadap WFT ke dalam sebuah rumah.

Yang ternyata rumah tersebut ialah milik pacar dari WFT.

Dalam sebuah rekaman 25 detik yang beredar, WFT terlihat tak berkutik di kursi panjang bersama dua wanita.

Salah seorang wanita itu tampak berusia paruh baya. 

Mereka hanya duduk terpaku menyaksikan polisi melalukan interogasi terhadap WFT.

WFT mengenakan kaos hitam lusuh dan celana pendek. 

Wajahnya nampak tegang saat ditanyai polisi. 

Seorang petugas menunjuk handphone yang diduga dipakai WFT untuk melakukan kejahatan.

Diduga handphone itu yang digunakan sang tersangka dengan menggunakan username Bjorka.

“Yang ini handphone kamu?” tanya polisi dalam video. 

WFT cuma menganggukkan kepala.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary mengatakan, penyidik saat ini terus mendalami peran WFT.

Menurutnya pendalaman itu guna mengungkap kemungkinan WFT adalah Bjorka yang sempat bikin heboh satu Indonesia beberapa waktu lalu.

"Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya penyidik masih terus lakukan pendalaman mengenai berapa yang sudah didapat oleh pelaku kemudian pendalaman-pendalaman lainnya masih terus dilakukan terkait dengan kesamaan nama, ini juga masih terus dilakukan pendalaman," ujar Ade Ary kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025).

Polisi memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak mudah memberikan data pribadi kepada pihak-pihak tertentu.

"Kami juga berharap bagi oknum-oknum yang telah sebelumnya memiliki data dari berbagai kegiatan, data pribadi masyarakat apabila disalahgunakan, maka itu nanti apabila ada yang merugikan pasti akan diproses sehingga proses penyidikan ini masih terus berjalan," pungkasnya.

Dari hasil pengungkapan WFT ternyata sehari-hari tidak bekerja.

Namun WFT aktif dalam forum jual beli data secara ilegal yang tujuannya melakukan tindak kejahatan pemerasan terhadap korban.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved