Selasa, 30 September 2025

Pengunjung Murugan Temple Membeludak usai Viral, Kuil di Jakbar Ditutup Sementara Akibat Kewalahan

Tempat ibadah umat Hindu Murugan Temple di Kalideres, Jakarta Barat terpaksa ditutup untuk sementara waktu sejak Senin (21/7/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Sri Juliati
WARTA KOTA/NURI YATUL HIKMAH
KUIL DITUTUP - Spanduk penutupan Kuil Murugan di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat usai viral karena membeludaknya pengunjung, Rabu (23/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Tempat ibadah umat Hindu yaitu Murugan Temple di Kalideres, Jakarta Barat terpaksa ditutup untuk sementara waktu sejak Senin (21/7/2025).

Pasalnya, kuil tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan setelah viral di media sosial.

Sejak diresmikan pada Februari 2025 lalu, tempat ibadah itu menjadi sorotan publik karena keindahan arsitektur kuil Murugan Temple.

Kuil Hindu dengan ikon Pura setinggi 45 meter itu diserbu pengunjung lantaran tidak dipungut biaya tiket masuk lokasi tersebut.

Waktu kunjungan juga terbatas lantaran hanya dibuka untuk umum dari pukul 13.00-15.30 WIB.

Sebab, kuil tersebut aktif dipakai beribadah untuk umat Hindu sejak pagi.

Dalam video yang beredar, warga antusias mengunjungi Murugan Temple untuk mengabadikan momen di kuil dengan tidak menggunakan alas kaki.

Bahkan, terekam antrean warga membeludak di depan anak tangga menuju area rooftop Murugan Temple.

Mereka rela berdesak-desakan demi bisa masuk ke kuil tersebut.

Video itu viral setelah diunggah oleh akun Instagram @jakartabarat24jam pada Minggu (20/7/2025).

Meskipun sudah ditutup, sejumlah pengunjung yang kebanyakan ibu-ibu tidak diizinkan masuk oleh petugas keamanan, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Naik 14 Persen di Mei 2025

Penutupan itu bahkan sudah diumumkan melalui sejumlah spanduk di gerbang depan Murugan Temple sebagai pemberitahuan.

"Kami selaku pengurus Yayasan Shri Sananthana Dharma Aalayam, dengan ini menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pengunjung umum," kalimat yang tertulis pada spanduk tersebut.

"Berhubung dengan adanya acara ibadah dan pekerjaan kontruksi lift, demi kenyamanan dan keamanan bersama, dengan ini Jakarta Murugan Temple Ditutup," lanjut tulisan tersebut.

Pengelola juga belum bisa memastikan kapan operasional akan kembali dibuka untuk umum.

Namun, fungsinya sebagai tempat ibadah masih beroperasi seperti biasa.

"Pelaksanaan ibadah Jakarta Murugan Temple tetap dibuka seperti biasa," tulis spanduk lainnya.

Mengaku kewalahan

Ketua Umum Yayasan Shri Sanathana Dharma Aalayam, Selwedren membenarkan penutupan Murugan Temple.

Meski ditutup, Selwedren mengucapkan terima kasih atas antusias masyarakat yang senang dan memviralkan tempat ibadahnya.

Hanya saja, dia bersama pengelola, tidak menyangka bahwa efeknya akan sebesar ini, terlebih baru pertama kali mengelola rumah ibadah.

Dia mengaku, di awal pembukaan untuk umum, pengelola masih bisa mengontrol pengunjung dengan baik.

Namun, dari hari ke hari jumlah wisatawan justru meningkat pesat.

"Pertama kami didatangi 100-200 pengunjung, kami masih bisa nanganin. Begitu terakhir naik 400-500 dan hari terakhir sampai 1.100," kata Selwendren.

Baca juga: Wisatawan Mancanegara Kagumi Festival Reog Ponorogo 2025, Grebeg Suro Makin Mendunia

Pengelola pun kewalahan lantaran jam operasional yang singkat dan waktu ibadah yang harus dijalani umat Hindu di sekitar lokasi.

Masyarakat yang ingin beribadah, dibuka pada pukul 06.30 WIB sampai 12.30 WIB dan sesi sore pukul 16.00 WIB sampai 20.00 WIB.

"Kami kewalahan dengan waktu yang sangat sempit yaitu dari jam 12.30 WIB sampai jam 16.00 WIB. Jadi dengan waktu yang sempit itu kami nggak bisa mengendalikan sekian banyak orang, karena di luar jam itu kami harus melakukan ibadah di dalam," imbuhnya.

Selain alasan ibadah, Selwendren mengaku iba dengan masyarakat yang datang dari jauh demi melihat keindahan Murugan Temple.

Sebab, antrean yang panjang membuat masyarakat harus berpanas-panasan hingga ke area gerbang lantaran kapasitas kuil yang terbatas.

"Kasihan, kami enggak tega itu. Makanya kami tutup sementara, kami benahin dulu sistemnya," jelas Selwendren.

Perbaiki pengelolaan

Untuk mengatasi tumpukan antrean ini, pihaknya akan melakukan pembatasan kunjungan dengan menggunakan sistem pendaftaran online dengan pembatasan kuota pengunjung.

Sehingga, pengunjung dapat menikmati arsitektur Murugan Temple dengan leluasa.

"Untuk hari yang tertentu, kami akan batasi mungkin satu hari maksimum 200 orang. Dengan jam-jam itu agar tidak terjadi ngantri yang panjang, enggak mengganggu jalan dan juga yang ngantri itu enggak kena panas," katanya.

Baca juga: Vending Machine Hadir di Pelabuhan Toba dan Labuan Bajo, Wisatawan Bisa Belanja Otomatis 24 Jam

Kendati demikian, akivitas ibadah di kuil Murugan masih berjalan normal, sembari pembenahan regulasi wisatawan dibenahi pengelola.

Lebih lanjut, Selwendren menyampaikan pihaknya terbuka untuk siapa pun masyarakat yang datang berkunjung.

Kuil Murugun akan segera dibuka kembali dengan aturan pengunjung yang lebih matang.

"Kami usahakan juga di hari Senin ini kami buka kembali. Kami sangat terbuka untuk semua umat. Seluruh umat dengan batas-batas yang ada," ujar dia.

"Contoh, sama seperti di masjid. Kita harus melepas sandal. Alas kaki kita harus lepas, cuci kaki, sama seperti berwudu. Terus juga wanita yang sedang haid, dilarang masuk dan dilarang mengkonsumsi makanan-makanan yang bersifat hewani," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Usai Diserbu Ratusan Pengunjung, Kuil Murugan di Jakarta Barat Terpaksa Ditutup Sementara.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, WartaKotaLive.com/Nuri Yatul Hikmah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan