Mimpi Menikah yang Pupus di Laut, Akbar Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Lampung

Laporan Tribun Jakarta Gerald Leonardo Agustino 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar duka datang dari Kampung Kerang Hijau, Kelurahan Kalibaru, Cilincing. Akbar (24), nelayan muda asal Jakarta Utara, ditemukan tewas mengenaskan tanpa kepala di pesisir Pantai Limau, Tanggamus, Lampung, setelah hampir dua pekan menghilang di laut. 

Yang lebih menyayat hati, Akbar seharusnya menikah bulan ini.

Ernawati (42), ibunda Akbar membeberkan sosok sang putra yang menjadi tumpuan harapan.

Sehari-hari, Akbar dikenal sebagai pemuda pekerja keras yang memilih menjadi nelayan untuk membantu keluarga, dan sedang merintis masa depan bersama sang kekasih.

“Sudah rencana mau nikah, bulan Juli ini. Dia sudah bilang berulang kali ke saya,” ungkap Ernawati sambil menahan air mata, Senin (21/7/2025).

Baca juga: Pria di Cilincing Jakarta Utara Ditemukan Tewas Membusuk: Punya Riwayat Sakit Jantung dan Tumor

Ernawati masih ingat jelas pertemuan terakhirnya dengan Akbar pada malam 1 Juli 2025.

Saat itu, ia hendak pergi ke acara sunatan keluarga dan meminta bantuan sang anak untuk memasukkan sepeda listrik ke dalam rumah.

“Cuma itu pesannya malam itu, 'masukin motor ya, Nak.' Saya pikir besok masih bisa ketemu lagi,” kisah Ernawati lirih.

Namun keesokan harinya, Akbar dikabarkan terjatuh dari kapal KM Sinar Harapan yang berlayar dari Pulau Bidadari menuju Muara Baru.

Ia tercebur di sekitar Perairan Pulau Kelor dan tak mengenakan pelampung saat kejadian.

Tim SAR sempat melakukan pencarian selama beberapa hari, namun hasilnya nihil—hingga kabar mengejutkan datang dua pekan kemudian dari Lampung.

Kabar dari Lampung: Jenazah Tanpa Kepala Itu Anak Saya

Pada Kamis (17/7/2025), Ernawati mendapat informasi dari televisi dan kepolisian mengenai penemuan mayat pria tanpa kepala yang terdampar di pesisir Lampung.

Ia segera menuju lokasi bersama keluarga, membawa dokumen dan identitas Akbar.

Saat melihat langsung jenazah, hatinya langsung luluh.

“Saya yakin itu anak saya. Dari bajunya, dari celananya. Itu pakaian terakhir yang dia pakai waktu pamit melaut,” ujar Ernawati.

Dua korban tewas dari insiden terjatuh di laut tersebut akhirnya diidentifikasi, salah satunya adalah Akbar.

Sementara itu, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian dan pencocokan DNA secara forensik.

Baca juga: Identitas Mayat Misterius di Pondok Aren Terungkap, Polisi Lanjutkan Penyelidikan

Kapolres Tanggamus, AKBP Rahmad Sujatmiko, menyatakan bahwa proses identifikasi masih berjalan. Sampel DNA dari Ernawati telah diambil untuk dibandingkan dengan jenazah.

“Kami masih menunggu hasil dari Puslabfor. Koordinasi juga dilakukan dengan Polres Kepulauan Seribu mengingat lokasi hilangnya korban berada di perairan Jakarta,” jelasnya.

Akbar, yang dijuluki “Aco” oleh orang-orang terdekatnya, menyimpan impian besar yang sederhana: menikah dan membangun rumah tangga.

Ia bahkan sudah membicarakan rencana pernikahan dengan keluarga jauh sebelum keberangkatan terakhirnya ke laut.

Kini, rencana itu tinggal kenangan pahit bagi sang ibu dan keluarga.

“Semenjak tahu anak saya meninggal, saya pusing terus. Saya masih sering nangis, belum percaya,” ucap Ernawati, suaranya nyaris tak terdengar.
 
Tragedi ini menyisakan luka mendalam bagi keluarga dan para sahabat Akbar.

Pemuda yang seharusnya duduk di pelaminan bulan ini, justru dijemput takdir dalam kondisi yang memilukan.

Kisahnya menjadi pengingat betapa rapuh batas antara harapan dan kehilangan, dan betapa setiap pelaut yang pergi mencari nafkah, selalu membawa risiko nyawa yang tak terlihat dari daratan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ibunda Syok Berat, Akbar Ditemukan Tewas Tanpa Kepala di Lampung Padahal Mau Nikah Bulan Ini