Selasa, 30 September 2025

Banjir di Jakarta

Gubernur Pramono Anung Merenung di Pinggir Kali Ciliwung: Banjir Kadang Tak Bisa Dilawan

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).

Editor: Hasanudin Aco
Wartakotalive/Yolanda Putri Dewanti
PANTAU BANJIR - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung usai meninjau Pengerukan Kali Irigasi Bekasi Tengah, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025) pagi. Mengaku begadang untuk pantau banjir sejak Minggu malam 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).

Di tempat itu dia juga menggelar apel kesiapsiagaan banjir bersama para petugas PPSU.

Pada kesempatan itu, Pramono mengaku sulit mencegah banjir yang terjadi di Ibu Kota.

"Setelah saya merenung, banjir itu terkadang memang tidak bisa dilawan," kata Pramono.

Politisi PDIP ini menyampaikan pandangan itu setelah banjir melanda sejumlah titik di Jakarta sejak Minggu (6/7/2025) lalu hingga hari ini.

Hingga pagi tadi sebanyak 45 RT di Jakarta yang masih terendam banjir.

Pramono berujar saat ini banjir harus diterima sebagai kenyataan yang ada di Jakarta.

Kata dia Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah mengambil siasat agar banjir tidak berdampak negatif terhadap warga.

"Bagaimana caranya supaya dampak dari banjir itu tidak ke mana-mana, tidak meluas, tidak memakan korban," ujar Pramono.

Pramono menyebutkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap banjir kali ini.

Salah satu penyebabnya karena banjir kiriman dari hulu sungai di luar Jakarta.

Pramono juga menyebut di saat bersamaan, Teluk Jakarta sedang pasang dan menyebabkan air tidak bisa mengalir ke laut.

"Kemarin itu sesuatu yang tidak mungkin dilawan sebenarnya," ucap Pramono.

Pemprov Jakarta baru bisa memompa air yang menggenang ke laut setelah ketinggian air mulai turun.

Pramono menerangkan, pada Senin (7/7/2025) air laut baru mulai surut pada sekitar pukul 22.30 WIB.

"Begitu air mulai surut, maka saya perintahkan, pompa dimaksimalkan di seluruh daerah, agar airnya bisa turun ke laut," tutur Pramono.

Pramono menjelaskan, beberapa upaya lain yang bisa dilakukan adalah dengan membersihkan sumbatan-sumbatan yang ada di saluran air Jakarta.

Di antaranya di gorong-gorong hingga sungai.

Dia juga meminta para petugas lapangan untuk sigap jika banjir terjadi lagi.

Para petugas itu termasuk pekerja di Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Bina Marga, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), hingga pemadam kebakaran. 

Begadang Pantau Banjir

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengaku begadang pada Minggu (6/7/2025) malam untuk memantau banjir Jakarta.

“Kalau dilihat mata saya, bu Ika (Kadis SDA DKI Jakarta) dan sebagainya kami rata-rata belum ada yang tidur, karena memang baru pertama kali dalam kepemimpinan saya selama 4 bulan ini, inilah banjir yang terjadi bersamaan," ujarnya.

"Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di tempat Jakarta, yang ketiga pas bersamaan ROB atau permukaan air lautnya naik,” ungkap Pramono  usai meninjau Pengerukan Kali Irigasi Bekasi Tengah, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/7/2025) kemarin.

Sumber: Tribun Jakarta/Warta Kota

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sejumlah Wilayah di Jakarta Kebanjiran, Pramono Anung: Terkadang Banjir Memang Tidak Bisa Dilawan

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved