Rabu, 1 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Cerita Warga Terdampak Banjir, Mobil Hanyut Hingga Bosan dengan 'Harapan Palsu' Pemerintah

Namun, asa pindah rumah itu sepertinya hanya omong-omong semata. Hingga saat ini, proses lanjutan terkait rekokasi pun tak kunjung datang.

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
BANJIR JAKARTA - Banjir masih melanda kawasan Jalan Kebon Pala 2, Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Selasa (8/7/2025). Dalam hal ini, warga hanya mendapatkan janji untuk direlokasi, namun tak kunjung terealisasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah wilayah di Jakarta digenangi banjir pada Selasa (8/7/2025).

Wilayah terparah terdampak banjir Jakarta berada di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, yang menggenang di 14 RT.

Baca juga: Momen Gubernur DKI Pramono Anung Minta Maaf ke Warga Jakarta Terdampak Banjir

Adapun wilayah tersebut mengalami banjir terparah akibat luapan kali Ciliwung.

Sejumlah warga pun terdampak akibat banjir yang mengenangi beberapa wilayah di Jakarta.

Baca juga: Terdampak Banjir, Warga Jati Padang Jaksel Dirikan Dapur Mandiri, Tak Dapat Bantuan Pemerintah?

Ada warga yang mobilnya hanyut hingga bosan dengan harapan palsu dari pemerintah untuk relokasi. Berikut ini Tribunnews.com rangkum.

Mobil Hanyut

Lena (40), warga Cilandak, hanya bisa pasrah saat melihat mobil Toyota Avanza hitam miliknya dinaikkan ke atas truk towing.

Mobil itu akan dibawa ke bengkel di kawasan Fatmawati setelah semalam hanyut dan terendam banjir di Kompleks Pondok Karya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Dengan jaket hoodie hijau dan ditemani saudara perempuannya, Lena tampak syok saat menceritakan kejadian yang ia alami, Senin malam (7/7/2025).

“Trauma ya,” kata Lena lirih saat ditemui, Selasa (8/7/2025).

Malam itu, sekitar pukul 23.00 WIB, Lena baru saja menjemput anaknya yang berada di kawasan Pondok Karya.

Karena belum familiar dengan lokasi, ia mengandalkan aplikasi peta digital di ponselnya.

Ia mengaku sebenarnya sudah tahu ada banjir di salah satu ruas jalan, tapi tetap melintas karena arahan dari aplikasi.

 “Saya pikir masih bisa dilewati, soalnya di maps enggak ada simbol banjir,” jelasnya.

Namun nahas, air mulai masuk ke dalam kabin mobil, membasahi kakinya. Tak butuh waktu lama, banjir naik hingga mencapai dada.

“Awalnya kering, tiba-tiba air masuk dari bawah. Lama-lama sedada. Saya panik, bawa tiga penumpang juga,” katanya.

Beruntung warga sekitar sigap membantu. Lena dan penumpang lainnya dievakuasi melalui pintu bagasi.

“Untung warga kompak. Kami dikeluarkan lewat belakang, ada yang bantu buka paksa pintunya,” ucapnya.

Mobilnya baru bisa dievakuasi keesokan harinya setelah air surut. Lena mengaku sempat meninggalkan kendaraan itu semalaman karena situasi tidak memungkinkan.

“Dari jam 11 malam sampai pagi ditinggal. Baru tadi pagi saya dikabari warga kalau air udah surut dan mobil bisa ditarik,” ujarnya.

Baca juga: Tembok Jebol Sebabkan Banjir di Jati Padang Jaksel Tak Kunjung Surut, Warga Bertahan di Pengungsian

Harapan Palsu Relokasi

Sebagian warga di kawasan Kebon Pala 2, Kampung Melayu, Jakarta Timur masih menunggu janji relokasi untuk meninggalkan kawasan yang menjadi langganan banjir.

Hal ini karena janji yang diberikan pemerintah tak kunjung terealisasi hingga saat ini khususnya warga yang tinggal di bantaran aliran Sungai Ciliwung.

Ketua RW 5 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Puriaji mengatakan keinginan warganya untuk direlokasi berawal dari kunjungan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno ke wilayahnya pada Maret 2025 lalu.

"Pas bulan puasa kemarin itu ada kunjungan pas banjir. Di bulan puasa itu ada kunjungan Bapak Wakil Gubernur, bahkan ada warga yang menyampaikan langsung keinginan untuk direlokasi," kata Puriaji kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).

Awalnya, warga yang sudah lelah menjadi langganan banjir merasa senang ketika keinginannya untuk pindah akan difasilitasi oleh pemerintah.

Bahkan, warga menyebut sudah ada pendataan dari pihak-pihak terkait bagi warga yang ingin direlokasi ke rumah susun (Rusun).

"Kemarin juga sempat ada pendataan untuk pengajuan untuk direlokasi ke Rusun. Dari rencana awal Rusun Pasar Rumput, dan informasi terakhir di Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan," ucapnya.

Namun, asa pindah rumah itu sepertinya hanya omong-omong semata. Hingga saat ini, proses lanjutan terkait rekokasi pun tak kunjung datang.

"Belum ada follow-up. Pendataan sudah, pendataan sudah. Tapi eksekusinya tetap ada dipenanganan Pemerintah Pusat," ucapnya.

Baca juga: Banjir Kebon Pala Belum Surut, Cerita Anak Disabilitas Bertahan di Rumah: Makan Harus Disuntikkan

"Saya berharap segera dieksekusi dan ini juga keinginan dari warga, terutama di RW 5 sih, yang sangat berdekatan dengan bibir Kali Ciliwung," jelasnya.

Sementara itu, Ketua RT 13 RW 4 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Sanusi mengatakan jauh sebelum Pemprov DKI era Pramono Anung, janji relokasi sudah diajukan 2 tahun lalu.

"Ya soal relokasi tempo hari beberapa tahun lalu sebenernya sudah dirapatkan di RW untuk relokasi, tapi untuk saat ini belum ada omong omongan lagi," ucapnya.

Karena tak kunjung terealisasi, kata Sanusi, banyak warga yang sudah tak mau untuk direlokasi ke tempat lain meski menjadi korban banjir.

"Awal-awalnya mau, tapi udah kelamaan gini mereka berubah pikiran. Alasannya itu ga mau ke lokasi lain, akses ke mana mana jauh, kalau di sini kan enak apa apa deket, apa apa ada," jelasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved