Senin, 29 September 2025

Akui Anaknya Tonjok Siswa yang Unggah Foto Manusia Kepala Tikus, Kepsek SMP di Bekasi Berharap Damai

Kepala sekolah SMP swasta di Bekasi akui anaknya hajar siswa yang mengkritik pemotongan dana PIP pakai AI manusia berkepala tikus, Minggu (25/5/2025).

TRIBUNNEWS/JEPRIMA
MURAL KRITIK KORUPSI - Mural politik tentang antrean khusus koruptor di Jalan Arteri Raya, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2013). (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala sekolah SMP swasta di Bantargebang, Kabupaten Bekasi membenarkan putranya yang berinisial S, telah menganiaya DMH, siswa yang mengkritik pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP).

S siswa kelas IX SMP ini melakukan penganiayaan terhadap DMH, karena tidak terima terkait unggahan korban berupa manusia berkepala tikus.

Akibatnya, DMH melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Bekasi Kota dengan nomor LP/B/2025/SPKT/POLRES METRO BEKASI KOTA pada Senin (19/5/2025) sore.

Namun, meski sudah berada di ranah kepolisian, keluarga S berharap dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Hal ini diungkapkan oleh Ujang Tholib, Kepsek SMP swasta yang bersangkutan.

"Pada dasarnya terkait penganiayaan terhadap DMH oleh anak saya benar," tegas Ujang pada Minggu (25/5/2025).

Dia menjelaskan, S tersulut emosi oleh unggahan DMH yang diduga menyinggung sang ayah.

"Yang seolah-olah oleh anak saya menggambarkan bahwa manusia berkepala tikus adalah saya sebagai orangtuanya," papar Ujang.

Dia mengungkapkan, pihaknya menghormati upaya DMH yang melaporkan S ke polisi atas kasus pengianiayaan tersebut.

Hanya saja, dia berharap persoalan itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

"Tapi kami berharap tetap bisa diselesaikan secara kekeluargaan," pungkasnya.

Baca juga: Usai Tanda Tangan, Uang PIP Siswa SMP Cirebon Diduga Dipotong Sekolah Rp150 Ribu, Orang Tua Melapor

Sebelumnya, Ujang mengaku sudah menghubungi ibu dari DMH untuk bertemu dan meminta maaf. 

"Sampai saat ini masih terus berusaha untuk bisa bertemu dengan keluarga korban. Saya yang menginfokan ke mamahnya, saya mohon maaf. Saya kasih tahu. Saya bilang mohon maaf DMH dipukul oleh anak saya," ucapnya, Jumat (23/5/2025). 

Sebagai orang tua, Ujang berharap kasus tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan meski sudah dibawa ke ranah hukum melalui laporan Polisi. 

Ujang menegaskan pihaknya tetap menghormati segala proses hukum dan tidak mendukung segala bentuk kekerasan meski pun dilakukan oleh putranya sendiri.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan