Jumat, 3 Oktober 2025

Hari Buruh

KSPI Sebut Prabowo dan Sejumlah Menteri akan Hadiri Perayaan May Day di Monas Jakarta

Said Iqbal yang juga merupakan Presiden Partai Buruh mengatakan May Day sebagai momentum mereka menyuarakan harapan

|
Tribunnews.com/Handout
PERAYAAN MAY DAY - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal memberikan keterangan, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Ia menyampaikan ada sekitar 200 buruh yang akan bergabung merayakan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di silang Monas, Jakarta pada Kamis, 1 Mei 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan ihwal Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5/2025). 

Hal itu disampaikan oleh KSPI melalui keterangan resminya, Rabu (30/4/2025).

"Acara ini juga akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, serta pimpinan serikat buruh sedunia dari International Trade Union Confederation (ITUC), termasuk Presiden dan Sekretaris Jenderalnya.

Sejumlah Menteri Kabinet dan Pimpinan DPR RI juga dijadwalkan hadir dalam peringatan May Day tahun ini,"  isi keterangan resmi tersebut. 

Said Iqbal yang juga merupakan Presiden Partai Buruh mengatakan May Day sebagai momentum mereka menyuarakan harapan. Dalam kesempatan itu mereka juga membawa beberapa isu, seperti:

Penghapusan tenaga kerja outsourcing, pembentukan satuan tugas PHK, mewujudkan upah layah, pengesahan RUU Ketenagakerjaan, RUU PRT, hingga RUU Perampasan Aset.

Baca juga:  Presiden Prabowo Bakal Hadir dalam Peringatan May Day di Monas Besok? Ini Kata Mensesneg

"May Day bukan sekadar perayaan, melainkan panggung untuk menyuarakan keadilan sosial dan hak-hak pekerja. Keenam isu ini merupakan cermin dari kebutuhan nyata buruh Indonesia,” tegas Said Iqbal.

KSPI berharap, pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk tidak sekadar hadir secara simbolis, tetapi benar-benar mendengar dan menindaklanjuti enam isu yang disampaikan. 

Sebab hanya dengan komitmen kuat terhadap perlindungan dan kesejahteraan pekerja, Indonesia dapat mewujudkan tatanan ketenagakerjaan yang manusiawi, inklusif, dan bermartabat bagi seluruh rakyatnya.
 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved