Jumat, 3 Oktober 2025

Awal Mula Mahasiswi Korban Penipuan di Bogor Curhat ke Damkar, Hendak Transaksi malah Terlilit Utang

Seorang wanita asal Bogor bernama Putri mengaku sebagai korban penipuan bermodus transaksi online shop, ia menceritakan masalahnya itu ke Damkar.

Penulis: Nina Yuniar
Istimewa via TribunnewsBogor.com
CURHAT KE DAMKAR - Seorang wanita bernama Putri curhat ke petugas Damkar Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), karena diduga tertipu saat melakukan transaksi jual beli di online shop. Berikut duduk perkaranya dan alasan korban curhat ke petugas Damkar. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, bernama Putri, mengadukan nasib pilu yang dialaminya ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor.

Putri diduga menjadi korban penipuan saat melakukan transaksi di online shop.

Niat hati ingin membeli perlengkapan kecantikan, Putri justru terlilit utang yang uangnya bahkan tak digunakan oleh dirinya.

Peristiwa ini bermula saat korban membeli bedak yang ternyata tidak cocok dengannya.

Mahasiswi itu kemudian hendak menjual bedak tersebut kepada temannya melalui platform e-commerce karena keunggulan gratis ongkos kirim yang ditawarkan.

"Saya pilih pick up. Estimasi datang Senin sore, tapi nggak datang juga, jadi saya cari di Google."

"Saya chat tanya, kapan ya di pick up, admin bilang besok sore, lalu saya ditanya apa sudah mengaktifkan fitur pick up, saya jawab belum," kata Putri saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (19/3/2025).

Baca juga: Viral Perempuan Lapor Damkar Usai Mengaku Ditolak Polsek, Ini Penjelasan Kapolres Metro Bekasi

Kemudian, lanjutnya, admin dari perusahaan penyedia jasa pengiriman meneruskan pesan Putri kepada kepada seseorang yang mengaku customer service dari marketplace tersebut.

Putri menyebutkan, saat itu ia dihubungi oleh seseorang tersebut lalu memintanya untuk mengaktifkan fitur pick up di aplikasinya.

"Dikasih arahan dengan telepon, tapi disuruh aktifin pinjaman online, saya tanya untuk apa? Emang harus aktifin juga? Gak mau pinjem, kata saya gak mau. Tapi diiming-iming dibalikin lagi, jadi saya aktifkan kebetulan ada limit Rp1,5 juta," ungkap Putri.

Karena ketidakpahamannya, Putri lantas mengikuti arahan yang diberikan oleh seseorang yang mengaku admin.

Korban diminta untuk masuk ke aplikasi bank yang digunakannya, kemudian diminta untuk mentransferkan sejumlah uang melalui virtual account yang diberikan.

"Saya tanya ini bener emang ya, saya gak mau, tapi beliau bilang atas nama (e-commerce), kalau bukan nggak usah transfer."

"Beliau bilang kalau ditransfer, nanti pinjaman online-nya otomatis akan nonaktif, kemudian saya transfer, tapi malah tetap nol," jelas Putri.

Putri yang sudah merasa ada kejanggalan lalu berusaha menghubungi admin dari ekspedisi yang akan digunakan sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved