Jumat, 3 Oktober 2025

Banjir di Jabodetabek

Dedi Mulyadi Tawarkan Rumah Panggung untuk Warga Bekasi Korban Banjir, Pemprov Siapkan Rp 40 Miliar

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menekankan, pembuatan rumah panggung tidak boleh dilakukan secara perseorangan tapi oleh pengembang

Editor: Erik S
HO/Tribunnews.com
BANJIR BEKASI - Korpolairud Baharkam Polri melakukan pemantauan udara perumahan yang masih terendam banjir. Satu di antaranya di wilayah Babelan, Bekasi, Rabu (5/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -  Guna mengatasi dampak banjir terhadap warga, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan konsep pembuatan rumah panggung untuk warga Kota Bekasi.

Rumah panggung diprioritaskan untuk warga yang rumahnya berada di bantaran sungai.

“Hal yang paling utama, rumah panggung itu untuk di daerah bantaran sungai, kemudian di daerah yang sering banjir,” kata Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Jumat (7/3/2025).

Baca juga: Fakta Dedi Mulyadi Bongkar Hibisc Fantasy Puncak yang Diduga Biang Kerok Banjir: Mengatasi dari Hulu

Dedi Mulyadi menjelaskan program rumah panggung itu akan disampaikan kepada kepala daerah yang wilayahnya dilanda banjir pada Selasa (4/3/2025).

“Tadi saya sudah menyepakati ada 1.000 rumah dalam hitungan saya yang akan diperbaiki, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) menyiapkan Rp 40 miliar untuk pembangunan rumah panggung,” jelasnya.

Dedi menuturkan nantinya untuk teknis akan diberikan tanggung jawab ke setiap kepala daerah.

“Ya itu semuanya kewenangan Wali Kota secara teknis, kalau Pemprov adalah menyiapkan bantuan, dan kami ingin bersama sama merancang gambarnya,” tuturnya.

Dedi mengungkapkan nantinya desain rumah akan dibuat menarik, sehingga selain nyaman untuk ditempati, rumah itu dapat menarik jika dilihat sebagai seni.

“Agar rumah itu menjadi rumah yang menarik, bukan rumah yang berantakan, rumah yang tertata yang memiliki desain arsitektur yang memikat orang melihat dan nyaman bagi yang menempatinya,” pungkasnya. 

Anggaran Rp150 juta

Adapun anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan satu rumah bisa mencapai Rp 150 juta.

“Ideal satu rumah Rp 150 juta itu sudah bagus loh. Berarti kalau 1.000 rumah, membutuhkan Rp 150 miliar,” lanjut dia.

Dedi menekankan, pembuatan rumah tersebut tidak boleh dilakukan secara perseorangan.

Baca juga: Bekasi Lumpuh Akibat Banjir, Kementerian PU Klaim Bendungan Ciawi dan Sukamahi Berfungsi Baik

“Misalnya untuk satu rumah sekitar 30 juta ukurannya itu harus sekian, bentangnya sekian, ketinggiannya sekian biar rapi dan tertata. Jangan kalah sama kampung adat," jelas dia.

Menurut Dedi, kampung adat dapat diadopsi menjadi rumah-rumah mewah yang dikembangkan oleh para pengembang.

“Kita saatnya hari ini menata perkampungan-perkampungan kumuh menjadi perkampungan yang tertata,” tutur dia.

Warga diminta siap-siap

Halaman
12
Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved