Banjir di Jabodetabek
5 Fakta Bocah Tewas Terseret Banjir di Jakarta, Keluarga Ungkap Kejanggalan saat Evakuasi
5 fakta bocah laki-laki bernama Athariz Alsaki (2) meninggal dunia setelah hanyut terseret arus banjir di Tebet, Jakarta Selatan.
TRIBUNNEWS.COM - Bocah laki-laki bernama Athariz Alsaki (2) meninggal dunia setelah hanyut terseret arus Kali Ciliwung.
Korban hanyut setelah perahu karet yang membawanya terbalik saat tim relawan mengevakuasi korban banjir di Gang Perintis, Jalan J, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).
Berikut fakta-fakta kejadian ini yang dirangkum oleh Tribunnews.com.
Tak Pakai Pelampung saat Dievakuasi
Tante korban, Siti Mulatifah alias Tifah (32), merasa ada kejanggalan dalam proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas Damkar.
Pasalnya, para korban banjir, termasuk Athariz yang masih terjebak di rumah tak diberikan jaket pelampung saat dievakuasi menggunakan perahu karet.
"Arusnya deras. Terus kedua juga nggak dikasih pelampung," kata Tifah saat diwawancarai di rumah duka di Tebet, Rabu (5/3/2025).
Ia menyebut, semua korban banjir tak diberikan pelampung.
Sebaliknya, jelas Tifah, jaket pelampung hanya dikenakan oleh petugas Damkar.
"Jadi yang pakai pelampung itu damkarnya, sedangkan yang korban nggak dikasih. Awal sebelum kejadian kan aku dulu (dievakuasi), aku juga nggak dikasih pelampung," ungkapnya.
Baca juga: Ketua Baznas Dampingi Wapres Gibran Tinjau Korban Banjir di Bekasi Sekaligus Distribusikan Bantuan
Sampaikan Keluhan ke Gubernur Jakarta
Siti Mulatifah turut menyampaikan keluhannya soal kinerja petugas damkar saat Gubernur Jakarta Pramono Anung melayat ke rumah duka pada Rabu pagi.
"Saya sih cuma kasih pesan saja biar ke depannya lebih baik lagi, biar tidak ada korban lagi. Sama ya korban harus pakai pelampung biar lebih aman, tidak ada korban selanjutnya," ucapnya di rumah duka, Rabu.
Tifah mengungkapkan, Pramono terkejut ketika mengetahui petugas damkar tidak menyediakan jaket pelampung saat proses evakuasi.
"Terkejut lah, kenapa pas kejadian itu tidak dikasih pelampung, tidak disediakan pelampung. Kan harusnya kalau banjir sediain pelampung lebih dari lima untuk yang dievakuasi," ungkapnya.
Jalur Evakuasi Salah
Sementara itu, paman korban, Faisal Bahri (29) mengatakan, petugas damkar mengevakuasi korban banjir tanpa sepengetahuan warga setempat.
Menurutnya, petugas damkar mengambil jalur evakuasi yang salah, sehingga melawan arus dan mengakibatkan perahu karet terbalik.
"Biasanya warga yang evakuasi, karena mereka yang tahu medannya. Tapi ini dari damkar evakuasi tanpa konfirmasi dulu, akhirnya lawan arus. Dan yang disayangkan, nggak ada pelampung buat korban," ujar Faisal, Rabu.
Adapun jenazah korban ditemukan di dekat musola yang berlokasi tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) pada Rabu, dini hari.
Jenazahnya juga telah dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Tebet, Jaksel, pada Rabu pagi.
Dukacita Gubernur Jakarta
Pramono Anung melayat dan bertemu langsung dengan keluarga korban yang masih tampak sangat terpukul atas kepergian Athariz.
“Pagi ini saya melayat malaikat kecil yang baru saja berpulang. Athariz Alsaki Bin Abidin adalah korban banjir yang terbawa arus pada saat proses evakuasi,” ucapnya, Rabu.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini pun menyampaikan duka cita mendalam kepada pihak keluarga korban.
“Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya.
Ia menegaskan, Pemprov DKI Jakarta bakal bekerja semaksimal mungkin untuk menuntaskan masalah banjir.
“Saya akan memastikan seluruh bagian Pemerintah Jakarta terus bekerja keras agar dampak banjir bisa segera terminimalisir,” tutur Pramono.
Baca juga: Perahu Karet Terbalik, Bayi di Tebet Hanyut Terseret Arus Kali Ciliwung Saat Evakuasi Banjir
Kronologi Kejadian
Awalnya, korban bersama keluarganya yang tinggal di Gang Perintis, RT 010/RW 010, Kelurahan Kebon Baru, dievakuasi menggunakan perahu karet dari rumahnya pada Selasa sekitar pukul 14.51 WIB.
“Saat dalam perjalanan menuju tempat evakuasi, perahu terbalik akibat arus deras dari Gang Perintis,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, dalam keterangannya, Rabu.
Hal itu, menyebabkan tiga orang hanyut terbawa arus, yang mana dua orang berhasil diselamatkan.
Namun, korban yang diketahui bernama Athariz hilang terbawa arus.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bocah Tewas Terseret Banjir di Tebet, Keluarga Kuak Kejanggalan Saat Evakuasi: Tak Dikasih Pelampung.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya/Annas Furqon)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.