Senin, 29 September 2025

Banjir di Jabodetabek

5 Fakta Bocah Tewas Terseret Banjir di Jakarta, Keluarga Ungkap Kejanggalan saat Evakuasi

5 fakta bocah laki-laki bernama Athariz Alsaki (2) meninggal dunia setelah hanyut terseret arus banjir di Tebet, Jakarta Selatan.

|
Istimewa/TribunJakarta.com
PRAM DATANGI WARGA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendatangi rumah duka bocah berusia 3 tahun di Tebet yang hanyut terbawa arus banjir saat dievakuasi, Rabu (5/3/2025). Berikut lima fakta dalam kasus ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Bocah laki-laki bernama Athariz Alsaki (2) meninggal dunia setelah hanyut terseret arus Kali Ciliwung.

Korban hanyut setelah perahu karet yang membawanya terbalik saat tim relawan mengevakuasi korban banjir di Gang Perintis, Jalan J, Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2025).

Berikut fakta-fakta kejadian ini yang dirangkum oleh Tribunnews.com.

Tak Pakai Pelampung saat Dievakuasi

Tante korban, Siti Mulatifah alias Tifah (32), merasa ada kejanggalan dalam proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas Damkar.

Pasalnya, para korban banjir, termasuk Athariz yang masih terjebak di rumah tak diberikan jaket pelampung saat dievakuasi menggunakan perahu karet.

"Arusnya deras. Terus kedua juga nggak dikasih pelampung," kata Tifah saat diwawancarai di rumah duka di Tebet, Rabu (5/3/2025).

Ia menyebut, semua korban banjir tak diberikan pelampung.

Sebaliknya, jelas Tifah, jaket pelampung hanya dikenakan oleh petugas Damkar.

"Jadi yang pakai pelampung itu damkarnya, sedangkan yang korban nggak dikasih. Awal sebelum kejadian kan aku dulu (dievakuasi), aku juga nggak dikasih pelampung," ungkapnya.

Baca juga: Ketua Baznas Dampingi Wapres Gibran Tinjau Korban Banjir di Bekasi Sekaligus Distribusikan Bantuan

Sampaikan Keluhan ke Gubernur Jakarta

Siti Mulatifah turut menyampaikan keluhannya soal kinerja petugas damkar saat Gubernur Jakarta Pramono Anung melayat ke rumah duka pada Rabu pagi.

"Saya sih cuma kasih pesan saja biar ke depannya lebih baik lagi, biar tidak ada korban lagi. Sama ya korban harus pakai pelampung biar lebih aman, tidak ada korban selanjutnya," ucapnya di rumah duka, Rabu.

Tifah mengungkapkan, Pramono terkejut ketika mengetahui petugas damkar tidak menyediakan jaket pelampung saat proses evakuasi.

"Terkejut lah, kenapa pas kejadian itu tidak dikasih pelampung, tidak disediakan pelampung. Kan harusnya kalau banjir sediain pelampung lebih dari lima untuk yang dievakuasi," ungkapnya.

Jalur Evakuasi Salah

Sementara itu, paman korban, Faisal Bahri (29) mengatakan, petugas damkar mengevakuasi korban banjir tanpa sepengetahuan warga setempat.

Menurutnya, petugas damkar mengambil jalur evakuasi yang salah, sehingga melawan arus dan mengakibatkan perahu karet terbalik.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan