Selasa, 30 September 2025

Banjir di Jabodetabek

Banjir Surut Tapi Air dan Listrik Masih Mati, Endang Kewalahan Bersihkan Lumpur di Rumah

Rumah Endang Sudarningsih yang berlokasi di RT 009 RW 08, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur adalah salah satu yang terdampak. 

Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
BANJIR DI JAKARTA - Wawancara Endang Sudarningsih, warga RT 009 RW 08, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Kediamanmya terdampak banjir luapan Kali Ciliwung, Rabu (5/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Listrik hingga air masih belum beroperasi di beberapa rumah warga yang sempat terdampak banjir luapan Kali Ciliwung

Rumah Endang Sudarningsih yang berlokasi di RT 009 RW 08, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur adalah salah satu yang terdampak. 

Baca juga: Banjir di Kompleks IKPN Bintaro Perlahan Surut, 5 Pompa Air Sudah Menyala

Tak ada satu pun tampak bohlam menyala di rumah dalam Endang dan sejumlah tetangganya hingga Rabu (5/3/2025) siang. Hanya barang menumpuk yang belum rapi pasca-banjir yang jelas terlihat. 

Di belakang rumah wanita berusia 53 tahun ini persis mengalir deras Kali Ciliwung. Kawasan tempat tinggal Endang memang jadi salah satu wilayah yang ketinggian airnya mencapai 2 meter lebih saat banjir melanda.

Baca juga: Banjir di Pasar Cipulir Jakarta Selatan Surut, Sejumlah Pedagang Bersih-bersih Toko Sejak Rabu Pagi

Angka itu perlahan-lahan turun sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu. Ia bersama suami pun bergegas membersihkan rumah dari endapan lumpur sepanjang subuh hingga pagi. 

Namun, listrik dan air yang belum dapat diakses membuat pasangan suami istri beranak satu itu kewalahan. Mereka terpaksa menggunakan sisa genangan air banjir di depan rumah untuk membersihkan lantai dari lumpur. 

“Pakai air dari sisa banjir karen kan air (di rumah) enggak ada, air ledeng enggak keluar. Listrik juga belum,” ujar Endang saat diwawancarai di rumahnya. 

Tak hanya kelelahan membersihkan rumah pasca-banjir di sela menjalani ibadah puasa, Endang juga harus menerima beberapa barang di rumahnya kini tidak bisa digunakan. 

Sebab, air banjir jauh lebih dulu menelan semuanya sebelum sempat diselamatkan Endang untuk dibawa ke lantai dua rumah.  

"Itu kompor kan kena air, enggak keburu kompor gasnya," ungkapnya. 

Baca juga: Banjir di Pasar Cipulir Jakarta Selatan Surut, Sejumlah Pedagang Bersih-bersih Toko Sejak Rabu Pagi

Meski mengaku sudah terbiasa dengan banjir yang melandaa pemukimannya, Endang tetap berharap kinerja pemerintah tetap sigap. 

Hingga saat ini, perempuan yang sudah tinggal sejak tahun 80-an di kawasan rawan banjir itu masih kekurangan bahan pokok sekunder seperti obat dan selimut. 

“Kalau banjir, jagan kelamaan gitu, terus kayak begini mati air sama lampu. Itu kan kita perlu. Kalau begini, diam saja semuanya, enggak dapat air. Pengennya juga bantuan,” harapnya. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan