Rabu, 1 Oktober 2025

Banjir di Jabodetabek

Korban Banjir di Kampung Melayu Jakarta Timur Bertahan di Lantai 2 Rumahnya Ketimbang Mengungsi

Sejumlah warga yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung menolak untuk mengungsi. Mereka memilih untuk menetap di lantai dua

Tribunnews/Mario Christian Sumampow
POSKO PENGUNGSI BANJIR - Situasi SD 02 Kampung Melayu, lokasi yang menjadi tempat pengungsi korban banjir luapan Kali Ciliwung di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Sebagian korban banjir bertahan di lantai 2 kediamannya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah warga yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung masih ada yang menolak untuk mengungsi. 

Mereka memilih untuk menetap di lantai dua kediamannya. 

Baca juga: Banjir di Bogor, Pria Paruh Baya Tewas Saat Selamatkan Istrinya, Dedi Mulyadi Bakal Tertibkan Puncak

Di kawasan RT 11 RW 5, Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur misalnya, dari total 150 kepala keluarga (KK), 10 di antaranya menolak mengungsi.

Eka Kurniawan, Ketua RT, mengatakan rata-rata warga yang memilih mengungsi adalah kelompok yang sudah lanjut usia. 

POSKO PENGUNGSI BANJIR - Situasi SD 02 Kampung Melayu, lokasi yang menjadi tempat pengungsi korban banjir luapan Kali Ciliwung di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Sebagian korban banjir bertahan di lantai 2 kediamannya.
POSKO PENGUNGSI BANJIR - Situasi SD 02 Kampung Melayu, lokasi yang menjadi tempat pengungsi korban banjir luapan Kali Ciliwung di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Sebagian korban banjir bertahan di lantai 2 kediamannya. (Tribunnews/Mario Christian Sumampow)

"Kebanyakan sih memang rata-rata jarang mengungsi kalau bukan lansia atau manula gitu. Kalau keluarga-keluarga muda pada ngungsi di atas, lantai 2," kata Eka Kurniawan di lokasi. 

Saat ini, warga yang mengungsi dievakuasi di SD 01 dan 02 Kampung Melayu, tidak jauh dari lokasi titik banjir

Namun saat ini kebutuhan para pengungsi seperti popok dan pembalut masih kurang. 

"Belum dapat. Buat balita, popok perempuan," jelas Eka. 

Pantauan Tribunnews di lokasi, proses evakuasi dilakukan menggunakan perahu karet dan juga tandu oleh para petugas gabungan. Mereka juga dibantu warga sekitar. 

Ketinggian air mencapai kurang lebih 2 meter kala evakuasi berlangsung pada siang hari ini. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved