Senin, 29 September 2025

Bos Rental Mobil Tewas Ditembak

2 Prajurit TNI AL Terancam Hukuman Mati, Satu Pelaku Tembak Bos Rental Mobil Sambil Merokok

Sidang lanjutan kasus penembakan boos rental mobil Ilyas Abdurahman , pelaku dengan sadis menembak korban sambil merokok

Kolase Tribunnews/Kompas.com
TEMBAK SAMBIL MEROKOK - Kasus penggelapan mobil yang berujung penembakan bos rental mobil, Ilyas Abdurrahman (48)di rest area Km 45 Tol Merak-Tangerang, Kamis (2/1/2025) dini hari. Sidang lanjutan kasus penembakan boos rental mobil Ilyas Abdurahman , pelaku dengan sadis menembak korban sambil merokok 

TRIBUNNEWS.COM - Sidang lanjutan kasus penembakan boos rental mobil Ilyas Abdurahman oleh tiga tedakwa oknum TNI AL telah selesai digelar di Pengadilan Militer II-08 Jakarta pada Selasa (18/2/2025).

Dengan agenda pemeriksaan saksi, dua putra korban yakni Agam Muhammad Nasrudin dan Rizky Agam Syahputra dihadirkan.

Mereka dihadapkan dengan tiga terdakwa prajurit TNI AL yaitu  Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo, Sersan Satu Akbar Aidil, dan Sersan Satu Rafsin Hermawan.

Fakta-fakta mencuat saat hakim mendengarkan keterangan saksi dalam sidang tersebut.

Agam yang melihat ayahnya tewas saat kejadian menolak permohonan maaf para terdakwa.

Ia beralasan karena proses hukum masih berlangsung hingga banyak korban lainnya yang menggantungkan nasib karena sekolah dan kuliahnya dibiayai almarhum Ilyas.

Tak hanya itu, Agam masih sakit hati karena melihat terdakwa satu yakni Bambang Apri Atmoji menembak Ilyas sambil merokok.

"Tidak ada yang sebanding kehilangan ayah saya, saya masih sakit hati pak melihat terdakwa satu (Bambang Apri)," kata Agam , dikutip dari TribunJakarta.com.

Agam pun menceritakan kronologi penembakan ayahnya.

Saat itu terdakwa Bambang Apri keluar dari mobil dengan santai menembak ayahnya.

Saat menembak, Bambang Apri menenteng senjata api sambil merokok.

Baca juga: Alasan Anak Bos Rental Tolak Permintaan Maaf Ketiga Oknum TNI AL yang Habisi sang Ayah

"Dengan sadis menembak ayah saya sambil merokok. Saya masih sakit hati pak."

"Kalau beliau tahu ayah saya mungkin malu melihat ayah saya dengan sifat kebaikannya," ujar Agam.

Setelah penembakan itu, Ilyas terluka di bagian dada mengenai organ vitalnya hingga tewas.

Hakim ketua Arief Rachman dalam persidangan juga menanyakan respons Agam jika para terdakwa memohon maaf. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan