Kamis, 2 Oktober 2025

Polisi Aniaya Ibu Kandung

Aipda Nikson Ngaku Diguna-Guna Mantan Istri

Sampai pada suatu hari tepatnya sekitar bulan September 2024, Hamid yang saat itu baru pulang dari desa lain melihat Aipda Nikson yang tengah marah

Kolase Tribunnews
Anggota Polres Metro Bekasi Aipda Nikson Pangaribuan dan istri (kiri). Aipda Nikson ditangkap kepolisian usai membunuh ibu kandungnya, Herlina Sianipar (61), di ruko sekaligus tempat tinggal mereka di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat dengan memukulkan gas melon ke kepala (kanan). Ia disebut pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta Barat untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaannya. 

Aipda Nikson pun begitu.

Baca juga: Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Psikolog Singgung Penumpukan Trauma dan Frustasi

Hamid menyebut pelaku kerap menyapa siapapun yang bertemu dengannya meski bukan orang yang mudah bergaul dengan warga lainnya. 

"Orangnya sia-sia, aing-aing lah (tak peduli). Gitu kan istilahnya," ucap Hamid.

Dia mengaku bertemu Aipda Nikson sekitar seminggu yang lalu. 

Saat itu, Hamid diajak masuk ke dalam rumahnya untuk meneguk segelas kopi hangat yang dibuat langsung oleh tangan Aipda Nikson.

Hamid tak menyangka jika kedatangannya itu menjadi pertemuan terakhir dirinya dengan ibunda Aipda Nikson yang sempat bertanya karena sudah lama tak melihat dirinya.

Meski begitu, kata Hamid, terkadang tingkah laku Aipda Nikson kerap membuat bingung dirinya. Perangai seperti orang yang mengalami stres juga beberapa kali ditunjukkan oleh Aipda Nikson.

Sampai pada suatu hari tepatnya sekitar bulan September 2024, Hamid yang saat itu baru pulang dari desa lain melihat Aipda Nikson yang tengah marah-marah di atas sepeda motornya di depan sebuah rumah.

Entah apa yang dipermasalahkan saat itu. 

Tampang Aipda Nikson Pangaribuan anggota polisi di sebuah Polres di Jakarta yang membunuh ibu kandungnya, Helena Sianpar di warung milik korban di Kampung Rawajamun, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tampang Aipda Nikson Pangaribuan anggota polisi di sebuah Polres di Jakarta yang membunuh ibu kandungnya, Helena Sianpar di warung milik korban di Kampung Rawajamun, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (dok.)

Tubuh tinggi dan besarnya itu membuat Hamid tak berani bertanya banyak saat Aipda Nikson memarahi karyawan seorang bos besar bernama Deden karena kekayaannya di kampungnya tersebut.

"Dia (Aipda Nikson) kan ke sana (rumah bos Deden), ada anak buahnya Deden, namanya Islaw. Saya lagi lewat, dia (Aipda Nikson) lagi ngomel tuh, ngomelin si Islaw. 'Sini lu gue matiin lu' gitu," ungkapnya.

Beruntung, saat itu tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena Hamid meminta Islaw untuk tidak keluar rumah dengan menggunakan isyarat dari kejauhan.

Baca juga: 30 Kali Beraksi, Tiga Polisi Gadungan Peras Korban Pakai Modus Tuduh Narkoba Ditangkap di Palmerah

Tak lama dari situ, Hamid mengatakan mendapat penjelasan dari Aipda Nikson mengapa kala itu dia marah-marah. 

Tak disangka, Aipda Nikson mengaku kalau dirinya terkena guna-guna dari mantan istrinya seminggu sebelum kejadian itu.

"Istrinya di Ciamis sekarang. Waktu masih nikah, tinggalnya di Cikarang, tapi semenjak cerai (Aipda Nikson tinggal) di rumah ibundanya. Ada setahun lalu cerainya," jelasnya.

"(Alasan kenapa marah-marah) Mungkin ya karena dia malu ya si Nikson. Katanya 'maaf, saya dulu pernah negor anak buahnya Deden. Saya diguna-guna istri saya," sambungnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved