Komunitas Autoimun Peduli Dorong Semangat Para Penyintas Autoimun Dengan Seminar Online dan Offline
Komunitas Autoimun Peduli (AIP) telah mengajak para penyintas autoimun untuk tetap menjaga semangat
Editor:
Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Autoimun Peduli (AIP) telah mengajak para penyintas autoimun untuk tetap menjaga semangat dan menjalani kehidupan dengan penuh optimisme. Mereka memotivasi penyintas autoimun untuk terus berkarya dan menunjukkan potensi diri yang dimilikinya.
Menurut Yahya Firsad, Ketua Umum AIP, pihaknya berharap teman-teman penyintas autoimun tetap optimis dan semangat dalam menjalani hidupnya. Selain itu juga tidak boleh menyerah dalam menjalani proses pengobatannya.
AIP Lakukan Berbagai Upaya Dorong Penyintas Berpikir Positif
AIP telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong para penyintas autoimun agar berpikir positif. Mereka secara rutin mengadakan diskusi online bersama dokter pendamping. Selain itu, pada Minggu (15/10) lalu, AIP menggelar acara seminar di Ruang Serbaguna Prodia, Jakarta, dengan tema "Hidup Dengan Autoimun dan Semangat Hidup Penyintasnya."
Dalam acara seminar tersebut, dua nara sumber ahli di bidang autoimun, yakni Dr. dr. Alvina Widhani, Sp.PD, K-AI, Konsultan Ilmu Penyakit Dalam Bidang Alergi dan Imunologi RSCM, serta dr. AAAA Kusumawarhani, SpK3 (K), Spesialis Kesehatan Jiwa konsultan Neuropsikiatri RSCM, memberikan wawasan penting kepada peserta. Acara seminar dipimpin oleh dr. Fiblia, M.Ked(PD) Sp.PD, K-AI selaku moderator.
Seminar ini diikuti oleh ratusan peserta secara online dan offline, termasuk para penyintas autoimun dan masyarakat umum yang ingin memahami lebih dalam tentang penyakit ini.
"Kami berharap dengan adanya seminar ini dapat menggalang kepedulian dan perhatian bagi para penyintas autoimun, Pemerintah selaku regulator, fasilitas-fasilitas kesehatan, akademika, serta masyarakat. Belum semua penyintas autoimun dapat mengakses pengobatan yang memadai karena mereka dan juga keluarga serta orang-orang di sekitarnya belum memahami tentang penyakit ini," jelas Yahya Firsad.
Komunitas Penyintas Autoimun Yang Didirikan Oleh Yahya
AIP, sebuah komunitas penyintas autoimun yang didirikan oleh Yahya dan almarhum istrinya, Retno Tri Wardhani Firsad, bertujuan menjadi wadah komunikasi antar penyintas autoimun di seluruh penjuru.
Mereka berharap AIP dapat menjadi tempat untuk bertukar informasi dan memberikan dukungan serta semangat agar para penyintas autoimun dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Dr. Fiblia, salah satu pendamping di AIP, menekankan bahwa para penyintas autoimun dapat menjalani kehidupan normal dengan menjalani proses pengobatan yang sesuai dengan anjuran dokter.
Namun, masih banyak penyintas autoimun yang belum mendapatkan pengobatan yang sesuai karena minimnya informasi.
"Saya berharap dengan adanya seminar dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan AIP, para penyintas autoimun semakin paham dan tidak berkecil hati karena harus hidup dengan penyakit tersebut. Dengan menjalani proses pengobatan yang tepat dan mengikuti anjuran dokter yang merawat, para penyintas autoimun tetap dapat menjalani hidup secara normal. Jadi, walaupun menjadi penyintas autoimun bukan berarti kehidupan mereka menjadi hancur," kata Dr. Fiblia.
Saat ini, meskipun belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit autoimun, kondisi ini dapat dikontrol melalui penggunaan obat-obatan yang tepat serta pola hidup yang sehat.
AIP terus berupaya memberikan dukungan dan edukasi bagi para penyintas autoimun, dengan harapan bahwa mereka dapat menghadapi tantangan hidup ini dengan semangat dan optimisme yang tinggi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.