RS Disebut Tak Beri Penjelasan Pasti Soal Sebab Anak A Alami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Albert Francis ayah dari anak A (7) mengatakan tidak ada penjelasan pasti dari pihak rumah sakit kenapa anaknya bisa didiagnosa mengalami mati batang otak usai menjalani operasi amandel.

Terkait hal ini, Francis juga menuturkan rumah sakit tidak merinci secara jelas apa keterkaitan antara diagnosa mati batang otak dengan penyakit amandel yang diderita anaknya itu.

"Tidak ada jawaban yang jelas dan pasti istilahnya penyebab kenapa anak saya bisa sampai mati batang otak," kata Francis ketika ditemui di rumah sakit yang merawat anaknya di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat, Senin (2/10/2023).

Lanjutnya, selama ini tidak ada penjelasan medis yang pasti dari rumah sakit mengenai alasan diagnosa yang ditetapkan kepada anaknya itu.

Baca juga: Anak 7 Tahun yang Mati Batang Otak Setelah Operasi Amandel Dikabarkan Meninggal Dunia

Adapun rumah sakit hanya mengatakan bahwa mati batang otak yang diduga terjadi pada A merupakan risiko dari operasi amandel yang dijalani anaknya.

"Tidak ada penjelasan medis secara pasti, yang ada hanya dijelaskan ini adalah resiko operasi," katanya.

A Dinyatakan Meninggal Dunia

A (7), seorang anak yang didiagnosa mengalami mati batang otak setelah operasi amandel di sebuah rumah sakit di Kota Bekasi, Jawa Barat meninggal dunia.

Kuasa hukum keluarga korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun menyebut korban meninggal dunia pada Senin (2/10/2023).

"Iya, tadi saya telepon (orang tuanya) dari jam 5 belum angkat-angkat. Lalu saya tunggu di grup. (orang tua A) Pak Albert langsung menyampaikan bahwa anaknya sudah berpulang," kata Cahaya saat dihubungi wartawan, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Anak 7 Tahun Mengalami Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Sejumlah Dokter Dilaporkan ke Polisi

Meski begitu, Cahaya belum bisa memastikan tepatnya A menghabiskan napas terakhirnya tersebut karena belum dapat informasi secara utuh.

"Saya belum tahu, saya tanya di grup. Pastinya mungkin beberapa jam yang lalu. Saya baca di grup WA," tuturnya.

Sebelumnya, pihak keluarga melalui kuasa hukumnya, Cahaya Christmanto Anak Ampun melaporkan delapan dokter di rumah sakit itu atas dugaan kelalaian atau malpraktik ke Polda Metro Jaya.

Laporan tersebut dilayangkan kuasa hukum orang tua korban, Cahaya Christmanto Anak Ampun, yang terdaftar dengan nomor LP/B/5814/IX/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 29 September 2023.

"Anak ini ada yang mengalami yang kami duga gagal penindakan yang bisa kita anggap itu malpraktik atau pun kelalaian atau pun kealpaan," kata Cahaya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (2/10/2023).