Kronologis Pria Bunuh Ayah Tiri di Jakarta Utara, Korban Ditikam 11 Kali Saat Tidur Pulas
FO, pria berusia sekira 40 tahun tega membunugh aya tirinya Cecep Riyana (66) menggunakan pisau dapur di Penjaringan, Jakarta Utara.
Dalam waktu kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad korban, polisi pun menangkap pelakunya.
"Pembunuhan ini motifnya masalah keluarga, pelaku sakit hati karena sering dihina korban," ucap Gidion.
Tikam Korban Berkali-kali
Kepada polisi FO mengaku dirinya melakukan pembunuhan saat korban sedang tidur pulas.
Pelaku saat itu langsung menusuk perut korban.
"Langsung ditancep perutnya, lehernya, dan korban masih sempat berontak, terjatuh, lalu ditancep-tancepin oleh pelaku," kata
Kanit 1 Kamneg Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara Iptu Yudi.
FO menikam korban 11 kali.
Menurut Yudi, korban sebenarnya sudah sempat berontak, namun terjatuh lantaran serangan pelaku begitu bertubi-tubi.
Alhasil, korban Cecep tewas berlumuran darah di tempat dan pelaku langsung melarikan diri tak jauh dari rumahnya.
"Pelaku ini sempat kabur, mencuci tangannya yang berlumuran darah. Pelaku kabur sekitar 3 kilometer dari TKP," kata Yudi.
Di hadapan polisi, FO mengungkapkan ia menghabisi nyawa korban karena dirinya kerap kali dihina korban dengan kata-kata kasar.
"Ada masalah keluarga, saya sakit hati, sering dihina, dikatain pengangguran, dikatain anjing, dan sebagainya," ucap FO di Mapolres Metro Jakarta Utara.
Atas perbuatannya, polisi menjerat FO dengan pasal 340 subsidair 338 KUHP tentang pembunuhan.
FO terancam hukuman maksimal seumur hidup. (tribunjakarta.com/ Gerald Leonardo Agustino)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pengakuan Anak Pembunuh Ayah Tiri di Penjaringan: Saya Sakit Hati Dihina Nganggur
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.