Senin, 29 September 2025

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Polisi Dalami Kemungkinan Satu Keluarga di Kalideres Tewas akibat Keracunan

Polisi masih melakukan pendalaman terkait penyebab kematian satu keluarga di kawasan Kalideres, termasuk dugaan para korban tewas akibat keracunan.

Tribunnews.com/ Rahmat Nugraha
Polisi masih melakukan pendalaman terkait penyebab kematian satu keluarga di kawasan Kalideres, termasuk dugaan para korban tewas akibat keracunan. Foto situasi rumah tempat satu keluarga ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5/7, RT 7/15, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022). Tetangga sebut para korban mulai tertutup baru-baru ini, sebelumnya mereka masih suka berkomunikasi dengan warga sekitar. 

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan, jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ucap Pasma.

Pasma menyebut keempat jenazah itu sudah meninggal dunia sejak tiga minggu yang lalu sehingga saat ditemukan jasadnya sudah membusuk.

"Jadi itu dari bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda-beda," ungkapnya.

Lebih lanjut, Pasma juga mengungkapkan bahwa pihaknya tak menemukan ada bercak darah di lokasi penemuan keempat mayat tersebut.

Selain itu, kata Pasma, kondisi rumah juga dalam keadaan rapi, tidak berantakan, serta layak untuk ditinggali.

"Enggak ada (bercak darah)," ujarnya.

Menunggak Bayar Listrik

Asiung, Ketua RT 015/RW 07 di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat menyebut sempat menegur salah satu korban yang ditemukan tewas bersama tiga anggota keluarganya.

Asiung mengatakan dirinya menegur DF (42) yang merupakan anak dari keluarga tersebut karena ada surat dari PLN soal tunggakan bayar listrik pada 31 Agustus 2022.

Baca juga: Penjelasan Sementara Polisi Soal Penemuan Mayat Sekeluarga di Citra Garden Kalideres Jakarta Barat

Setelah itu, Asiung mengaku berkomunikasi dengan DF pada 5 September 2022 untuk mengingatkan agar membayar listrik agar tidak diputus.

"Dia ada tunggakan dari PLN, saya terima (surat teguran PLN) pada 31 Agustus. Saya ingatkan lagi ke anaknya (DF), 'tolong diurus jangan sampai diputus (listriknya)," kata Asiung kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

"Dibalas tanggal 5 September, 'Iya om, baik om, maaf ngerepotin. Nanti saya kabarin lagi' seperti itu jawaban dari si anak," sambungnya.

Setelah itu, Asiung mengatakan keluarganya sempat membayar listrik sebesar Rp 300 ribu. Namun, pada Oktober 2022, mereka meminta petugas PLN memutus aliran listriknya.

"Oktober tanggal 4 dia kasih kabar petugas PLN, bang jangan dibayarin lagi, diputus saja. Nanti kalau saya mau pasang lagi, saya hubungin bapak ke petugas PLN. Tanggal 27 September petugas PLN menelepon hubungin atau chat tidak bisa sama sekali, ceklis satu," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan