Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat
Update Satu Keluarga Tewas di Jakarta Barat: Jenazah Dikremasi Pekan Depan, Polisi Tabur Kopi
Kremasi terhadap empat jenazah tersebut akan dilakukan pada Senin (14/11/2022) pekan depan.
Editor:
Erik S
Pantauan Wartakotalive.com, Sabtu (12/11/2022) sekira pukul 17.45 WIB, Reskrim Polsek Kalideres memasuki rumah tersebut.
Mereka membawa satu buah lampu menerangi kegiatan di dalam rumah, karena aliran listrik di rumah tersebut telah diputus oleh PLN.
Selain itu, terlihat pula ada petugas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat yang menyemprotkan disinfektan ke dalam rumah.
Baca juga: Identitas Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres, Paling Tua Laki-laki Berusia 71 Tahun
Lalu, petugas PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) juga ikut membantu polisi dan PMI melakukan pembersihan.
Saat di dalam rumah, terlihat petugas PPSU menaburkan kopi, agar bau busuk di rumah tidak lagi tercium oleh warga sekitar.
Selain menaburi kopi dan disemprot disinfektan, petugas juga memasang barikade plastik di sekeliling rumah agar aroma menyengat tidak terlalu tercium keluar.
"Plastik dipasang agar tidak keluar aromanya, kasian tetangganya," ujar Bartoyo.
"Kita tutup rapat nanti, mulai dari pagar semua bagian biar bau tidak keluar," kata Bartoyo.
Kapur Barus dan Lilin Merah
Sebelumnya ditemukan semangkuk kapur barus, lilin merah dan bedak muka di meja makan.
Baca juga: 7 Pengakuan Kerabat soal Sekeluarga Tewas di Kalideres: Korban akan Dikremasi, Kondisi Ekonomi Cukup
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan, dokter forensik menyebutkan bahwa kapur barus bisa digunakan untuk menyerap bau.
"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), dokter mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Syafri di Kalideres, Sabtu (12/11/2022).
Namun, Syafri tidak bisa memastikan apakah kapur barus tersebut secara sengaja digunakan seseorang untuk menghilangkan bau jenazah di dalam rumah tersebut atau tidak.
Syafri juga belum bisa memastikan apakah anggota keluarga lain masih hidup, saat salah satu anggota keluarga meninggal.
"Belum (dugaan jika ada satu yang meninggal, saat korban lain masih hidup). Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," jelas Syafri.