Cerita Mengenai Puntung Rokok dan Terungkapnya Pelaku Pembunuhan Berencana
pembunuhan yang melibatkan artis pesinetron Lidya Pratiwi terungkap dari sebuah puntung rokok yang ditemukan saat olah TKP.
Tak disangka, sebuah puntung rokok kretek Dji Sam Soe mampu membuka tabir pelaku pembunuhan Naek Gomgom Hutagalung sang kekasih Lidya Pratiwi.
Kerja keras dan ketekunan para penyidik yang patut mendapat acungan jempol.
Penyidik menemukan petunjuk pelaku pembunuhan ini tatkala sedang memeriksa seorang saksi bernama Tony Yusuf, yang merupakan paman dari Lidya Pratiwi.
Setelah diperiksa berjam-jam, mulut sang paman terasa asam menjawab pertanyaan yang datang bertubi-tubi dari penyidik.
Pemeriksaan dihentikan, penyidik menawarkan beberapa merk rokok pada si paman.
Setelah menggeleng dengan beberapa rokok yang ditawarkan oleh penyidik, si paman menganggukkan kepalanya pada rokok kretek Dji Sam Soe, merk sangat terkenal yang terbungkus kertas berwarna kuning.
Setelah dibiarkan menikmati beberapa batang rokok kesukaannya di meja pemeriksaan, lalu penyidik sambil berkelakar menunjuk si paman sambil bertanya bapak pelakunya ya ?
Sontak saja si paman mengelak sibuk membela diri.
Penyidik lalu mengumpulkan puntung rokok yang berserak di asbak, dan meminta kepada rekannya untuk melanjutkan dengan pemeriksaan forensik air liur, guna dicocokan dengan puntung rokok yang sebelumnya ditemukan di TKP. Dan hasilnya presisi alias ditemukan kesesuaian.
Begitulah cara kerja penyidik reskrim kepolisian dalam mengungkap sebuah kejahatan.
Dimulai dari titik awal lokasi tempat kejadian perkara, mengumpulkan benda-benda yang ditemukan, lalu menghubungkan fakta-fakta yang ditemukan dengan keterangan para saksi.
Bukti awal yang diperoleh, dikembangkan dengan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh saksi yang diduga berada di lokasi, melihat, mendengar atau terhubung dengan peristiwa yang sudah terjadi.
Baca juga: Sambil Nangis, Lidya Pratiwi Akhirnya Cerita Kehidupannya: Penuh Rasa Takut, Sempat Ingin Bunuh Diri
Metode kerja ini disebut sentrifugal, bergerak menjauh dari titik pusat terus melingkar meluas melawan arah jarum jam, yang umum disebut pengembangan kasus.
Dalam ilmu fisika apabila terdapat gaya sentrifugal yang arahnya menjauhi pusat, maka akan terdapat gaya total yang menyebabkan benda bergerak sepanjang garis lurus. Garis inilah yang dalam istilah umum kita kenal sebagai benang merah sebuah peristiwa.
Berdasarkan bukti-bukti awal yang ditemukan jelas diperlukan pendalaman yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut menggunakan alat bantu canggih semisal pemeriksaan forensik, otopsi, kalau di jaman ini hingga digital forensik dan lainnya.
Hal demikian agar fakta dan informasi dapat menjadi bukti hukum yang mampu dibuktikan di pengadilan.
Sehingga korban pembunuhan meskipun tak lagi mampu bersuara mendapatkan keadilannya. Pelaku dapat dijerat dengan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.
Dan polisi sebagai aparat penegak hukum terhindar mengorbankan pihak yang tidak bersalah. (*)