Sabtu, 4 Oktober 2025

Ubah Wajah Transportasi Jakarta, Pemprov DKI Menata Stasiun hingga Perbanyak Jalur Sepeda

Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan pelayanan di bidang transportasi. Berbagai cara pun dilakukan Pemprov DKI Jakarta

Editor: Content Writer
ISTIMEWA
Wajah baru Stasiun Tebet setelah ditata ulang Pemprov DKI pada 2021 lalu. 

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan pelayanan di bidang transportasi. Program penataan kawasan stasiun pun akan kembali dijalankan tahun ini.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, tujuh kawasan stasiun ditargetkan bakal ditata ulang pada 2022.

“Telah ditentukan tujuh titik lokasi yang nantinya akan dilakukan penataan kawasan stasiun tahap empat,” ucapnya, Rabu (12/7/2022).

Ketujuh kawasan stasiun itu meliputi Cikini, Pasar Minggu, Duren Kalibata, Karet, Klender, Grogol, dan Gambir.

Program penataan kawasan stasiun ini merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna transportasi umum.

Pada 2021 lalu, penataan lebih dulu berlangsung di Stasiun Tebet, Palmerah, Manggarai, dan Gondangdia.

Wajah baru keempat stasiun itu telah membuat pangling banyak orang. Stasiun-stasiun yang dulu dikenal semrawut dan kerap menimbulkan kemacetan, kini menjadi lebih rapi serta modern.

Keempat stasiun tersebut kini sudah terintegrasi pula dengan moda transportasi lain, sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi untuk melanjutkan perjalanannya.

Wajah baru Stasiun Tebet setelah ditata ulang Pemprov DKI pada 2021 lalu.
Wajah baru Stasiun Tebet setelah ditata ulang Pemprov DKI pada 2021 lalu. (Istimewa/Dok. Pemprov DKI)

Sebagai kota transit, integrasi antarmoda ini tentu bisa menambah nyaman para pengguna angkutan umum.

Terlebih, mobilitas di Jakarta yang selama ini terjadi tidak hanya antarpenduduk Jakarta, tetapi juga oleh masyarakat yang tinggal di wilayah penyangga, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek).

Dengan integrasi transportasi dalam sistem JakLingko, warga diharapkan bisa semakin mudah menggunakan transportasi umum, karena terjangkau, baik dari rute, biaya, maupun waktu yang digunakan selama perjalanan.

Wujudkan Kesetaraan, Pemprov DKI Kembangkan Layanan Transportasi Perairan

Agar peningkatan layanan transportasi bisa dirasakan oleh semua warga Jakarta, termasuk yang tinggal di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI terus mengembangkan program Kegiatan Strategis Daerah (KSD) yang berfokus pada peningkatan pelayanan transportasi perairan.

“Targetnya ialah terjaminnya angkutan barang pangan bersubsidi bagi masyarakat Pulau Seribu, implementasi sistem e-ticketing untuk penumpang angkutan perairan, serta terwujudnya entitas kelembagaan angkutan perairan yang baik dari dan ke Kepulauan Seribu,” ujar Syafrin.

Targetkan Bangun 195,6 Km Jalur Sepeda Sepanjang 2022

Tak hanya meningkatkan layanan transportasi umum di darat maupun di pulau, Pemprov DKI juga terus mengembangkan sarana dan prasarana bagi pesepeda.

Tiga orang pesepeda sedang melintas di jalur sepeda terproteksi yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat.
Tiga orang pesepeda sedang melintas di jalur sepeda terproteksi yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. (Istimewa/Dok. Pemprov DKI))

Tujuannya agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum atau moda transportasi lain yang lebih ramah lingkungan.

Hingga kini, terdapat 97,7 kilometer jalur sepeda yang tersebar di sejumlah wilayah Ibu Kota. Tahun ini, jalur sepeda akan diperluas lagi dengan target 195,6 kilometer.

Khusus di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah memasang 14 petunjuk arah (wayfinding) yang memuat QR Code sepeda sewa.

“Akan ada penambahan titik sepeda sewa di Jakarta. Ini telah dilakukan survei oleh Dinas Perhubungan bersama dengan ITDP (Institute for Transportation and Development Policy) untuk meningkatkan ridership penggunaan sepeda sewa, yang semula 63 titik menjadi 96 titik lokasi,” kata Syafrin.

Wajah baru transportasi Jakarta ini pun diapresiasi masyarakat. Aryadita (28) salah satunya. Warga Halim, Jakarta Timur, ini mengaku, transportasi publik di Ibu Kota kini lebih aman dan nyaman dibandingkan sebelumnya.

"Dulu selalu was-was kalau naik angkutan umum. Beberapa kali juga pernah kecopetan di angkot. Tapi, sekarang lebih tenang. Lebih nyaman naik Transjakarta," ujarnya.

Tak hanya itu, ia pun mengaku sangat terbantu dengan tarif Rp 0 yang berlaku di Mikrotrans. Ongkos perjalanannya dari rumah menuju tempat kerjanya di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, menjadi jauh lebih murah.

"Sekarang ongkos ke kantor juga lebih murah ya. Mikrotrans gratis dan Transjakarta juga Rp 3.500 aja," ungkapnya.

Walau demikian, ada sedikit masukan yang disampaikannya untuk pelayanan Transjakarta. Ia meminta agar petugas yang dulu ada di dalam bus Transjakarta dikembalikan lagi, supaya penumpang bisa lebih nyaman dan aman.

"Kadang kasihan lihat ibu hamil atau orang tua enggak dapat tempat duduk, karena penumpang lain pura-pura enggak lihat. Kalau ada petugas di dalam bus, bisa dicariin tempat duduk," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved