Selasa, 7 Oktober 2025

Kronologi Mahasiswa Bunuh dan Buang Jasad Teman ke Kali Pesanggrahan, Sempat Ibadah Sebelum Kabur

MRIA, seorang mahasiswa berusia 18 tahun tega menghabisi nyawa dan membuang jasad temannya ABTL ke Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Penulis: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Fandi
Polisi membeberkan kronologi MRIA membunuh dan membuang jasad temannya ke Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pelaku sempat salat dan berinfak sebelum melarikan diri. 

Selain itu, tersangka pun mulai berpikir bagaimana caranya untuk menyembunyikan jasad korban.

Hingga akhirnya muncul ide untuk membuang jasad korban.

Baca juga: Kronologi Mayat Pria dalam Karung Ditemukan di Kali Pesanggrahan, Ternyata Korban Pembunuhan

"Tersangka membungkus korban dengan menggunakan kantong plastik sampah dan karung dan dalam karung tersebut tersangka masukan bantal guling," kata Zulpan.

Tersangka pun berupaya menghilangkan jejak dengan membuang pakaiannya yang berlumur darah pada malam kejadian.

Mayat pria dalam karung ditemukan di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (28/6/2022).
Kronologi mahasiswa bunuh dan buang jasad temannya ke Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (28/6/2022). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Setelah itu tersangka menunggu situasi sepi lalu membuang baju tersangka ke tempat sampah di pinggir jalan," katanya.

Setelah melihat melihat situasi di luar sepi, kemudian pelaku mengeluarkan jasad korban dari dalam ruko dan mengangkutnya dengan sepeda motor.

Jasad korban diletakan di bagian depan dengan posisi tubuh korban melintang dan terbungkus karung.

Jasad korban lantas dibawa ke Kali Pesanggrahan.

Buang jasad

Setibanya di Kali Pesanggrahan, tersangka memasukan batu ke dalam karung lalu mengikat ujung karung dengan tali rafia agar karung yang membungkus korban tidak lepas.

"Tersangka membungkus korban dengan kantong plastik sampah dan karung yang diisi bantal guling dan batu kemudian dibuang di sungai," katanya.

Setelah membuang jasad korban, Selasa (28/6/2022) dini hari, pelaku sempat singgah di sebuah masjid.

Ia menunaikan salat subuh dan berinfak Rp 500 ribu di masjid.

Uang yang diinfakkan merupakan uang korban.

“Usai membunuh, tersangka kembali ke mess untuk mandi dan salat subuh di masjid. Saat di masjid tersangka menginfakkan uang korban sebesar Rp 500 ribu ke kotak amal masjid,” katanya.

Setelah itu, pelaku pun melarikan diri ke wilayah Bogor.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved