Selasa, 30 September 2025

Aksi Unjuk Rasa di Depan Kedubes India Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Arah Mampang Macet

Kondisi arus lalu lintas tampak padat di Jalan HR Rasuna Said, tepatnya di depan Gedung Kedutaan Besar India, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Naufal Lanten
Situasi kepadatan kendaraan di Jalan HR Rasuna Said, Depan Plaza Festival Mall Kuningan, Setiabudi Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022) sekira pukul 16.10 WIB. Kepadatan arus lalu lintas lantaran aksi Demo 1706 di Depan Kedutaan Besar India yang masih berlangsung hingga sore ini. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi arus lalu lintas tampak padat di Jalan HR Rasuna Said, tepatnya di depan Gedung Kedutaan Besar India, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (17/6/2022) sore.

Kepadatan arus lalu lintas terjadi akibat aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung Kedutaan Besar India.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com sekira pukul 16.00 WIB, arus lalu lintas cenderung padat dari arah Menteng, Jakarta Pusat menuju Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Kemacetan terjadi dari Kedutaan Besar India hingga Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sebaliknya, arus lalu lintas dari Warung Buncit menuju Menteng relatif lancar.

Sejumlah petugas Kepolisian juga terlihat berjaga dan mengatur lalu lintas guna mengurai kepadatan.

Baca juga: Orasi di Demo 1706, Pegiat Media Sosial Babe Aldo: Usir Duta Besar India

Hingga sekira pukul 16.15 WIB, aksi unjuk rasa di depan gedung Kedubes India, Setiabudi, Jakarta Selatan, masih berlangsung.

Sebelumnya, Habib Hanif Alatas yang merupakan menantu Habib Rizieq Shihab dalam orasinya berkata umat islam mengecam ulah politisi India.

Menurut dia, politisi tersebut menghina nabi Muhammad dengan kata-kata tak pantas.

“Kami umat Islam berdiri untuk mengecam India,” kata Habib Hanif.

Baca juga: Pembatasan Ekspor di India, Stok Gula Indonesia Bisa Ikutan Langka

Dia menambahkan ada belasan negara yang mengecam India atas dugaan penghinaan Nabi Muhammad itu, di antaranya Arab Saudi, Kuwait, Oman, Uni Emirat Arab, Bangladesh, hingga Turki.

Umat Islam, kata dia, juga mengapresiasi pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang memprotes tindakan politisi India itu.

Namun, sambung dia, protes saja tidak cukup.

Dia ingin juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma juga dijatuhi hukuman.

Baca juga: Massa Aksi 1706 Mulai Datangi Kedubes India, Bawa Sejumlah Atribut Bertulis ‘Stopislamophobia’

“Kalau Jubir tersebut tidak dihukum seberat-beratnya, kami tidak rela bersaudara dengan India penista agama,” katanya.

Sebagai informasi, India dikecam lantaran ujaran seorang politisi yang diduga menghina Nabi Muhammad dengan kata-kata tak pantas.

Tak sedikit warga Muslim di India serta negara-negara Islam yang mengutuk dan menyebut India dilanda Islamofobia.

Kasus ini dimulai akibat ucapan juru bicara partai Bharatiya Janata (BJP), Nupur Sharma.

Melansir Sputnik News, Sharma diketahui mengolok-olok Alquran dan menyamakannya dengan kepercayaan 'bumi datar' (flat earth).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan