Jumat, 3 Oktober 2025

Perjuangan Haryati Sekolahkan Keponakan di SLB Hingga Didatangi Erick Thohir

Haryati (45), warga yang tinggal di kawasan Kampung Salo, Kembagan, Jakarta Barat, tak menyangka rumahnya akan kedatangan Erick Thohir.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Reza Deni
Ketua Yayasan Erick Thohir, Erick Thohir melakukan blusukan ke permukiman padat di Kampung Salo, Kembangan Utara, Jakarta Barat. Erick memberikan sejumlah bantuan untuk warga prasejahtera di daerah tersebut. Dia menjelaskan, bantuan ini dilakukan dalam program 'TokTok Warga'. Erick mendatangi satu persatu rumah warga untuk diberikan bantuan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Haryati (45), warga yang tinggal di kawasan Kampung Salo, Kembagan, Jakarta Barat, tak menyangka rumahnya akan kedatangan Erick Thohir.

Diketahui, Ketua Yayasan Erick Thohir, Erick Thohir menyambangi kediamannya, Sabtu (5/2/2022) siang.

Ketika bertemu Erick Thohir, Haryati bercerita bila dirinya sudah 10 tahun merawat seorang keponakannya yang tunarunggu.

Selama sepuluh tahun mengurus keponakannya, Haryati yang bekerja sebagai ibu rumah tangga harus melewati ujian cukup berat.

Selain harus membiayai kehidupan, ia juga harus menanggung biaya pendidikan keponakannya.

Penghasilannya yang tak menentu, membuat ia harus menunggak biaya pendidikan keponakannya yang disabilitas.

Meskipun begitu, ia tak patah arang berusaha menyekolahkan keponakannya di Sekolah Luar Biasa (SLB).

Ia banting tulang menjadi buruh cuci, menjual siomay, dan berbagai usaha lainnya untuk menyambung kehidupannya.

Baca juga: Tukang Ojek Jabodetabek Deklarasikan Erick Thohir Jadi Capres 2024

Hingga tiba waktu jatuh tempo, Haryati terpaksa berutang ke koperasi karena uangnya belum terkumpul.

"Saya banyak utangnya Pak. Di sini yang masih sekolah ada lima, yang tunarungu paling kecil umur 10 tahun," kata Haryati saat berbincang dengan Erick di kediamannya dilansir dari wartakotalive.com, Senin (7/2/2022).

Haryati pun pada akhirnya hanya bisa mengandalkan pendapatan empat anggota keluarganya yang sudah bekerja.

Satu bekerja sebagai buruh serabutan, satu office boy, satu kurir, dan satu lagi satpam.

Meskipun begitu, penghasilan keempat saudaranya yang di bawah UMR belum cukup membuat Haryati keluar dari masalah keuangan keluarga.

Baca juga: Gagas Energi Tani, Erick Thohir Ajak Warga Manfaatkan Lahan Hasilkan Produk Pertanian

Terlebih ada 13 anggota keluarga yang tinggal bersamanya di rumah kecil berukuran 8 x 12 meter.

"Semuanya gajinya di bawah UMR Pak. Hanya untuk makan sehari-hari," kata Haryati.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved