Selasa, 30 September 2025

Kebakaran di Lapas Tangerang

Temuan dan Dugaan Sementara Polisi Terkait Kebakaran Lapas Tangerang yang Tewaskan 41 Narapidana

Kepolsian masih terus mengumpulkan barang bukti serta keterangan saksi untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten.

Penulis: Adi Suhendi
Istimewa
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Akibat kebakaran yang terjadi selama dua jam lebih itu, sedikitnya 41 orang tewas. Begini kondisi lapas setelah alami kebakaran hebat selama 2 jam lebih. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolsian masih terus mengumpulkan barang bukti serta keterangan saksi untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten.

Diketahui Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang yang berisi sembilan kamar dan dihuni 122 orang narapidana (napi) kasus narkotika dilalap api, sekira pukul 01.50 WIB.

Akibatnya 41 orang warga binaan meninggal dunia, 8 luka berat, dan 73 korban mengalami luka ringan.

Tim Puslabfor Polri diturunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (Olah TKP).

Pada saat bersamaan, polisi juga memeriksa sejumlah saksi untuk membuat terang peristiwa yang merenggut banyak nyawa tersebut.

Polisi pun membeberkan hasil sementara dari Olah TKP dan pemeriksaan saksi.

Temukan kabel terbuka

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Kombes Tubagus Ade Hidayat dari hasil olah tempat kejadian pihaknya menemukan sejumlah kabel dalam kondisi terbuka.

"Tadi dilakukan olah TKP di dalam titik api. Tim menemukan ada kabel-kabel yang terbuka dan lain sebagainya," kata Tubagus di lokasi kejadian.

Meski telah menemukan beberapa barang bukti, polisi belum bisa memastikan apakah kabel yang terbuka itu menjadi penyebab kebakaran.

Baca juga: Sosok Diyan Adi Priyana, Napi Terorisme yang Meninggal dalam Kebakaran di Lapas Tangerang

Untuk itu, tim Puslabfor langsung membawa kabel itu untuk diteliti di laboratorium forensik.

"Apakah terbukanya itu menjadi penyebab atau menjadi sebab terjadinya hubungan pendek ini menjadi harus diuji di lab yang belum disampaikan sekarang," kata Tubagus.

Hanya satu titik api

Tubagus pun mengungkap bila berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya hanya menemukan satu titik api.

Api diduga berasal dari langit-langit atau plafon.

"Kemudian dari olah TKP disimpulkan bahwa titik api hanyalah satu, titik api bersumber dari satu titik," katanya.

Ia menduga titik api tersebut mengenai plafon bangunan yang terbuat dari triplek.

Baca juga: Lakukan Olah TKP, Polisi Temukan Kabel Terbuka di Sel Lapas Tangerang yang Terbakar

Dengan begitu api cepat membesar.

"Kemudian titik api mengenai atap di balik plafon, plafonnya terbuat dari triplek yang mudah terbakar," kata Tubagus.

Ada ledakan

Menurut keterangan saksi yang dikantongi polisi, selain plafon tripleks, indikasi awal mula api membesar juga dari adanya ledakan.

"Itu adalah hasil pemeriksaan saksi yang saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Polres (Metro) Tangerang Kota," ujarnya.

Total, ada 20 saksi yang diperiksa aparat terkait insiden kebakaran yang terjadi pada pukul 01.45 WIB itu.

"Saat ini sudah 20 dan bisa terus berkembang. 20 itu terdiri dari petugas yang tadi malam terjaga, kemudian yang ada di sekitar situ, dan penghuni tempat terjadinya kebakaran," kata Tubagus.

Diduga akibat korsleting listrik

Dari beberapa temuan, kesimpulan sementara kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik.

Namun, dugaan tersebut masih bisa berubah, karena ada beberapa barang bukti yang sedang diperiksa secara forensik di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.

"Saya ingin menyampaikan tentang masalah olah TKP. Tadi kita sudah melibatkan Inafis baik dari Polri, Bareskrim, dan yang kedua kita libatkan juga dari Puslabfor Bareskrim Polri."

"Kemudian hasil temuan sementara, saya ingatkan pertama belum dapat dipastikan saat ini, namun diduga akibat hubungan arus pendek," kata Tubagus.

Baca juga: Cerita Keluarga Soal Aktivitas Seorang Korban pada Malam Lapas Kelas I Tangerang Terbakar

Kabel-kabel hingga sejumlah instalasi listrik dijadikan barang bukti untuk selanjutnya dianalisa di Puslabfor.

"Beberapa yang kami bawa, antara lain adalah kabel-kabel, kemudian ada alat listrik, dan ketiga saluran instalansi," ujar Ade.

Analisa laboratorium menjadi penting untuk mendapatkan kesimpulan apakah kerusakan kabel dan instalasi listrik itu merupakan penyebab atau akibat.

"Pemeriksaan lebih lanjut dari hasil barang-barang yang dikumpulkan itu akan dianalisa di labfor, secara laboratorium apakah itu merupakan sebab atau akibat kabel kabel itu terbakar," ujarnya. (Tribunnews.com/ tribunjakarta.com/ Fandi Permana/ Jaisy Rahman Tohir)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved