Sabtu, 4 Oktober 2025

Pedagang Pernak Pernik Merah Putih di Jatinegara Keluhkan Sepi Pembeli

Sejak awal bulan Agustus, pedagang musiman pernak pernik 17-an,  sudah bermunculan di jalan-jalan ibu kota.

Tribunnews.com/ Alivio
Penjual aksesoris merah putih di kawasan Jatinegara, Selasa (10/8/2021) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak awal bulan Agustus, pedagang musiman pernak pernik 17-an,  sudah bermunculan di jalan-jalan ibu kota.

Momentum ini selalu dinantikan pedagang untuk menambah rezeki sekaligus memeriahkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).

Namun tahun ini, pedagang bendera merah putih dan pernak-pernik HUT RI kembali menelan pahit. Lantaran adanya Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Baca juga: Sambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI, Penjual Pernak Pernik Merah Putih Bermunculan di Sekitar Jatinegara

Menurut pantauan Tribunnews di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Sejumlah pedagang mengeluh karena dagangannya jarang laku terjual.

Penjual aksesoris merah putih di kawasan Jatinegara, Selasa (10/8/2021)
Penjual aksesoris merah putih di kawasan Jatinegara, Selasa (10/8/2021) (Tribunnews.com/ Alivio)

"Biasanya tiap Agustus selalu dapat rezeki lebih, cuma tahun ini nggak ya syukuri aja yang penting yang lain bisa memeriahkan," kata Abut pedagang pernak pernik saat ditemui, Selasa (10/8/2021).

"Apalagi sekarang ada PPKM, nggak boleh ngadain lomba, pawai. Tapi yang penting bisa ngerayain hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia," tambahnya.

Selain Abut, pedagang lainnya, Ikhlas mengaku sejak pandemi, barang dagangannya yang terjual mengalami penurunan drastis.

"Dulu mah rame sebelum pandemi banyak pesenan dari Polri, TNI, sekolahan, sekarang boro-boro, tapi tahun lalu masih mending kalo sekarang belum ada sama sekali dari awal bulan," beber Ikhlas.

Padahal barang dagangannya tidaklah mahal. Mulai Rp5 ribu hingga Rp100 ribu untuk satu jenis hiasan.

Kemudian Ikhlas membandingkan penjualan pernak-pernik 17'an sebelum pandemi yang mampu terjual 10-30 hiasan dalam sehari. Namun pandemi ini ia hanya laku 1 - 3 item atau bahkan tidak terjual sama sekali.

"Dulu bisa ampe 30 bahkan lebih apalagi kalo ada pesenan. Anak sekolah sih ngaruh banget, karena kan mereka dekorasi kelas segala macem, cuma sekarang 1 aja kejual alhamdulillah," curhat Ikhlas.

Meski suasana pandemi dan perekonomian masih lesu, para pedagang musiman ini tetap berharap peringatan HUT RI tetap diikuti pembelian bendera dan pemasangan pernak pernik lainnya.

Bagi mereka, selain mencari rezeki, momentum hari kemerdekaan ini harus tetap dilestarikan meskipun dagangan mereka tidak banyak yang terjual.

"Biar gimana pun ini udah tradisi, jadi kita tetep jualan meskipun banyak nyantainya sekarang, jadi ngopi lebih banyak daripada sibuknya," jelas Abut.

"Iya semoga aja pandemi cepet-cepet selesai, sama PPKM segera selesai juga, kangen pawai gitu-gitu sama lomba hias, kasian anak-anak soalnya," timpal Ikhlas.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved