Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Seluruh Pegawai Kantoran di Jakarta Wajib Divaksin Covid-19? Ini Jawaban Wagub DKI

Sebagai informasi, perkantoran sempat menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di ibu kota saat gelombang pertama dan kedua menerjang.

Editor: Hasanudin Aco
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kantornya Balai Kota, Selasa (9/3/2021). Respons Wagub DKI Soal Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Rumah Dp Nol yang Menjerat Yoory C Pinontoan 

"Mudah-mudahan dengan usul tersebut bisa mempercepat penggunaan vaksin dan tempat-tempat lain bisa segera buka, kalau masyarakatnya disiplin," kata Ariza.

Selama masa PPKM Level 4 ini, perkantoran yang bukan termasuk kategori esensial dan kritikal dilarang wajib menerapkan aturan 100 persen bekerja di rumah atau work from home (WFO).

Kemudian, sektor esensial pun dibatasi 50 persen bekerja di kantor atau work from office (WFO) untuk sektor produksi dan pelayanan masyarakat, serta 25 persen untuk bagian administrasi penunjang operasional.

Sedangkan, sektor kritikal boleh bekerja 100 persen pada bagian produksi dan pelayanan masyarakat, serta 25 persen juga untuk bagian penunjang operasional.

Kasus Covid-19 di DKI mulai melandai

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta terus menurun.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, tingkat keterisian 140 rumah sakit rujukan kini sudah berada di bawah 90 persen.

"Terkait BOR alhamdulillah per tanggal 29 Juli sudah mencapai 62 persen dan ICU 80 persen," ucapnya, Jumat (30/7/2021).

Angka ini jauh menurun dibandingkan awal Juli lalu saat BOR mencapai lebih dari 95 persen.

Walau BOR terus menurun, Ariza memastikan, Pemprov DKI bakal tetap menggencarkan 3T, yaitu tracing, testing, dan treatment.

"Termasuk memastikan tenaga kesehatan, oksigen, hingga peti mati kita pastikan semuanya siap," ujarnya.

Semakin membaiknya BOR tidak terlepas dari penurunan kasus Covid-19 di ibu kota selama beberapa hari terakhir.

Kini penambahan kasus harian berkisar di angka 2.000 hingga 5.000 kasus.

Kondisi ini jelas berbeda dibandingkan awal Juli lalu, di mana penambahan kasus mencapai 12.000 sampai 14.000 kasus per hari.

"Angka Kematian turun di 1,5 persen dan angka kesembuhan naik jadi 94,2 persen," kata Ariza.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved