Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Wagub DKI Bantah Fasilitas Kesehatan di Jakarta Kolaps Akibat Covid-19

Ahmad Riza Patria  memastikan fasilitas kesehatan di ibu kota Jakarta masih bisa menampung pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

Editor: Hasanudin Aco
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kantornya Balai Kota, Selasa (9/3/2021). Respons Wagub DKI Soal Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Rumah Dp Nol yang Menjerat Yoory C Pinontoan 

Para pasien yang telah dibawa ke rumah sakit dan tidak mendapatkan ruangan ICU pun untuk sementara ditampung di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Mirisnya, ruang IGD pun saat ini juga telah terisi penuh.

"Kami menutup layanan pencarian RS kami, karena pencarian kami menunjukkan bahwa pasien tidak bisa dapat ruangan isolasi atau ICU, mereka semua harus di IGD, bahkan IGD juga full," kata Amanda.

Baca juga: 63 Pasien Covid di RSUP Dr Sardjito Meninggal dalam Sehari! 33 di Antaranya karena Oksigen Habis

Dikutip dari laman laporcovid19.org, Minggu (4/7/2021), tim LaporCovid19 sebelumnya mengaku telah melakukan penelusuran melalui sejumlah sumber, mulai dari media sosial Twitter, media online, maupun laporan langsung dari warga.

Dari laporan yang dihimpun tersebut, tim menemukan sedikitnya 265 kasus kematian akibat positif Covid-19 dengan beberapa kondisi.

Mulai dari sedang melakukan isolasi mandiri di rumah, saat berupaya mencari fasilitas kesehatan, hingga sedang menunggu antrean di IGD rumah sakit.

Tim LaporCovid19 mencatat laporan kematian ini terjadi selama periode Juni hingga 2 Juli 2021.

Baca juga: Gas Oksigennya Dipakai Merawat Pasien Covid, Omset Pedagang Ikan di Cianjur Anjlok Hingga 50 Persen

Menurut laman tersebut, 265 kasus kematian tersebut tersebar pada 47 kota dan kabupaten yang ada di 10 provinsi meliputi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara itu, provinsi yang tercatat cukup banyak mengalami kasus kematian di luar rumah sakit adalah Jawa Barat, sebanyak 97 kematian dari 11 kota/kabupaten.

Sedangkan temuan provinsi yang menunjukkan sebaran terbanyak ada di Jawa Tengah yang mencatat kejadian pada 12 kota/kabupaten.

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan puncak peningkatan kasus virus corona atau Covid-19 akan terjadi menjelang akhir Juli 2021.

Terlebih saat ini fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) sudah tidak mampu menampung lonjakan kasus positif.

Baca juga: Bupati Semarang Ajak Pelaku Usaha dan Industri Gotong-Royong Tangani Covid-19

Sehingga banyak diantara pasien yang memiliki gejala beragam ini terpaksa mengisolasi secara mandiri di rumah.

"Situasi ini masih akan berlanjut sampai mendekati akhir bulan ini sebagai puncaknya. Apalagi kita ini di tengah situasi di mana semakin banyak pasien yang tidak tertangani ya," kata Dicky, kepada Tribunnews, Minggu (4/7/2021) siang.

Saat ini, angka laporan kasus memang mengalami peningkatan, kata dia, namun belum terlalu tinggi lantaran testing yang dianggap kurang optimal.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved