Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Cerita Penjual Tabung Oksigen di Bogor Kewalahan Layani Pelanggan, Terpaksa Buka 24 Jam

Didi mengaku bahwa lonjakan pembeli oksigen ini mulai dia rasakan sejak Rabu (23/6/2021) lalu.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas mengangkut tabung oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19 ke dalam ruangan di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (28/6/2021). Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalihfungsikan Hotel Grand Asrilia menjadi Pusat Pemulihan Pasien Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Tempat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani masa penyembuhan dari berbagai rumah sakit di Bandung Raya. Alih fungsi itu dilakukan seiring meningkatnya bed occupancy ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di kawasan Bandung Raya. Ketersediaan tempat tidur di Hotel Grand Asrilia untuk merawat pemulihan pasien Covid-19 terdapat lebih dari 500 tempat tidur. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Sebab, pasokan oksigen di tingkat distributor di Bogor saat ini menurutnya juga sudah mulai terasa ada kelangkaan.

Bahkan harga oksigen tabung kecil kini ecerannya naik dari Rp 30 ribu menjadi Rp 35-40 ribu diduga karena kelangkaan tersebut.

"Saya sampai dua hari gak jualan, dari Sabtu siang sampai Minggu kemarin saya tutup total karena nyari oksigen. Ini (tabung besar kosong) saya taruh (di distributor) hari Jumat (25/6/2021), baru jadi tadi, tiga hari kurang lebih," kata Didi.

Pedagang di Jakarta

Sementara itu, pedagang tabung gas oksigen di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Ervan mengungkapkan kenaikan harga tabung oksigen dipengaruhi permintaan yang tinggi dari masyarakat.

"Kalau harga tabung sudah naik, dari seminggu atau dua minggu lalu naik dua sampai tiga kali lipat," kata Ervan saat ditemui di lokasi, Senin (28/6/2021).

Biasanya, jelas Ervan, harga tabung gas oksigen dijual antara Rp 700 ribu hingga Rp 900 ribu.

"Sekarang sudah tembus Rp 2 juta. Itu yang kecil. Kalau yang besar belum ada stok lagi," ujar dia.

Baca juga: Penjelasan Gubernur Anies Baswedan soal Langkanya Tabung Oksigen untuk Pasien Covid-19 di Jakarta

Ervan mengakui permintaan tabung gas oksigen mengalami peningkatan sejak dua pekan terakhir.

Bahkan terjadi antrean pengisian gas oksigen di lokasi tersebut.

"Biasanya kalau tabung kecil 50 sampai 60 tabung per hari. Nah kalau sekarang di atas 100, hampir 150 per hari," ungkap dia.

Hingga pukul 14.00 WIB, Ervan menyebut sudah 80 tabung gas oksigen terjual. Ia pun tidak menampik telah terjadi kelangkaan tabung gas oksigen.

"Kalau tabung baru sekarang sudah mulai langka, dari distributornya juga sudah kehabisan stok. Kalau untuk oksigennya masih aman," tutur Ervan.

"Cuma untuk atur isi ulangnya jadi dibagi rata, jadi nggak bisa sebanyak kayak biasanya," imbuhnya.

Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (28/6/2021). Peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta membuat permintaan isi ulang maupun pembelian tabung oksigen meningkat. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (28/6/2021). Peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta membuat permintaan isi ulang maupun pembelian tabung oksigen meningkat. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cerita Penjual Oksigen di Bogor Keteteran saat Covid-19 Melonjak : Buka 24 jam, Diteleponin Terus

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved