Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Puluhan Tenaga Kesehatan di Depok Ikut Terpapar Covid-19

Novarita berujar pihaknya mensiasati nakes yang ada dengan mengatur jam kerja.

Editor: Hasanudin Aco
TribunLombok.com/Sirtupillaili
Seorang tenaga kesehatan di ruang isolasi Covid-19 RSUD Kota Mataram melihat dari balik jendela. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Bertambahnya pasien Covid-19 dalam beberapa hari terakhir membuat tenaga kesehatan (Nakes) juga mulai kewalahan.

Jam kerja nakes bertambah untuk melayani pasien.

Banyak nakes kelelahan dan akibatnya tak sedikit dari mereka  yang juga terpapar virus mematikan di sejumlah rumah sakit rujukan ataupun di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kota Depok.

"Banyak informasi dari rumah sakit, puskesmas, banyak nakes yang kena. Berapanya saya belum dapat datanya. Informasi dari semua rumah sakit ada tenaga kesehatan yang terkena," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Novarita, saat meninjau vaksinasi massal di Terminal Jatijajar, Tapos, Jumat (25/6/2021).

Untuk diketahui, ada 24 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Depok.

Baca juga: Profil Liza Putri Noviana, Nakes di Wisma Atlet yang Gugur Karena Covid-19, Tinggalkan 3 Anak

Bila terdapat satu tenaga kesehatan saja yang terpapar di seluruh rumah sakit rujukan, maka jumlah yang terpapar telah mencapai puluhan orang.

"Ya RS nya aja 24. Ada lah sekitar segitu (puluhan). Ada yang isolasi mandiri di rumah, ada yang dirawat," kata Nova.

Kondisi ini juga disebut Novarita berimbas pada kurangnya jumlah tenaga kesehatan.

"Ya otomatis (berkurang)," bebernya.

Untuk menanggulangi kekurangan nakes ini, Novarita menuturkan pihaknya tengah meminta tambahan nakes dari Provinsi Jawa Barat.

"Sekarang lagi proses minta ke provinsi karena provinsi kan buka rekrutmen lewat pikobar. Mudah-mudahan bisa dapat," jelasnya.

Sementara menunggu tenaga kesehatan tambahan dari provinsi, Novarita berujar pihaknya mensiasati nakes yang ada dengan mengatur jam kerja.

"Ya dengan sumber daya yang ada diatur sifnya jam kerja."

"Mohon juga dari masyarakat memahami keadaan seperti ini jadinya tuntutannya juga jangan terlalu," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved