Penampakan Rumah Ibunda Dino Patti Djalal yang Nyaris Dikuasai Komplotan Mafia Tanah
Pengelola perumahan Executive Paradise, Farah, mengatakan rumah mewah milik Zurni Hasyim Djalal memiliki luas sekitar 750 meter persegi.
Lebih lanjut, Dino Patti Djalal menyatakan modus komplotan mafia tanah tersebut yakni membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu yang berkolaborasi dengan broker hitam dan notaris bodong.
"Modus komplotan: mengincar target, membuat KTP palsu, berkolusi dgn broker hitam+notaris bodong, dan pasang figur2 "mirip foto di KTP" yg dibayar utk berperan sebagai pemilik KTP palsu."
"Komplotan ini sudah secara terencana menargetkan sejumlah rumah ibu sy yg sudah tua," jelas Dino.
Untuk itu, mantan Wakil Menteri Luar Negeri ini meminta kepada pihak kepolisian agar membongkar tuntas mafia tanah tersebut yang tega mengubah sertifikat tanah orangtuanya.
"Yang penting, polisi harus bisa dan berani membongkar TUNTAS para sutradara/bos/aktor intelektual komplotan pencuri sertifikat rumah ini, bukan hanya menangkap kroco2nya. Komplotan ini sangat LIHAI & LICIN, dan sudah terlalu banyak merugikan rakyat," imbuh Dino.
Dino menuturkan, saat ini komplotan sertifikat rumah keluarganya telah teridentifikasi.
"Para sutradara komplotan sertifikat rumah keluarga sy kini sudah mulai bisa DIIDENTIFIKASI. Pada waktunya nanti akan saya sebarkan foto+ nama mrk. Sy yakin respon awal pimpinan komplotan ini nantinya adalah MENCOBA menyogok aparat keamanan agar bebas dr hukum. Jangan sampai!," ucap Dino.
Atas kasus ini, Dino bahkan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya agar ikut memperhatikan masalah mafia tanah ini.
"Saya mohon perhatian Gubernur @aniesbaswedan dan Kapolda Metro untuk meringkus semua komplotan mafia tanah yang kiprahnya semakin rugikan serta resahkan rakyat," kata Dino.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus pertama dialami Dino Patti Djalal terjadi sejak tahun lalu.
Di kasus rumah ketiga, Dino menyatakan, para pelaku lapangan sempat tertangkap oleh polisi.
"Cuma setelah ketangkap mereka dibebaskan setelah dua bulan. Tapi bosnya belum ketangkap," papar Dino Patti Djalal.
Atas hal itu, Dino mempertanyakan komitmen kepolisian dalam mengusut kasus ini.
Kasus rumah keempat alias kasus terakhir yang menimpanya, juga telah dilaporkan pada kepolisian. Petugas polisi telah datang ke rumahnya untuk meminta keterangan.
Namun Dino meminta agar polisi tak setengah-setengah dalam menggarap kasus ini.