Pilkada Depok
Debat Pilkada Depok: Afifah Singgung Ulah Rival yang Dianggap Melecehkannya, Imam Budi Minta Maaf
Calon wakil wali kota Depok nomor urut 1, Afifah Alia dalam debat publik Pilkada Depok 2020, mengungkit insiden lampau, Jumat (4/12/2020).
Editor:
Willem Jonata
Begitu tiba giliran Idris-Imam menjawab, Idris menyela di awal.

"Mohon maaf, saya harapkan debat ini tidak mengarah ke persoalan pribadi, kita sudah sepakat dengan ketentuan," kata wali kota Depok petahana itu.
"Saya pada waktu itu tidak bicara seperti itu. Apa yang disampaikan oleh saya merupakan salah persepsi yang disampaikan oleh Bu Afifa dan permasalahan ini saya rasa tidak perlu dibesar-besarkan masalah di publik seperti ini," kata Imam, sementara Afifah tampak menggeleng-gelengkan kepala.
"Kita anggap selesai, kita anggap closed. Kalau memang Bu Afifah merasa tersinggung, saya pribadi minta maaf, tetapi Bukanlah itu maksudnya," tutup politikus PKS itu.
Sindir paslon 1
Calon Wali Kota Depok nomor urut 2, Muhammad Idris mempertanyakan pasangan nomor urut 1 yang dianggap kurang suka dalam menggunakan singkatan-singkatan.
Menurut Idris, penggunaan singkatan-singkatan telah lazim di Indonesia.
"Bro Imam, bagaimana saya lebih dulu bertanya. Kalau enggak salah pasangan nomor 1 berkali-kali mengatakan kurang suka terhadap singkatan-singkatan," ujar Idris.
"Padahal di Indonesia sudah cukup biasa. Ada singkatan SBY, ada singkatan Jokowi, ada singkatan-singkatan UAS, dan sebagainya. Tapi ini sesuatu singkatan yang menurut saya memang benar-benar harus paham kalau tidak, jadi masalah dalam hal patologi sosial itu," kata Idris.
Calon Wakil Wali Kota Depok, Afifah Alia menganggap Idris senang menggunakan singkatan.
Bahkan, Afifah menganggap pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok nomor urut 2 senang mendebatkan pendapat para panelis.
"Padahal harusnya Pak Idris biar ke lapangan. Panelis juga pastinya berpendapat dengan bukti dengan data bukan asal bicara," ujar Afifah.
Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana.

Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.