Kerumunan Massa di Acara Rizieq Shihab
Pakai Panser Anoa, TNI Dampingi Polri-Satpol PP Bongkar Baliho Rizieq Shihab
Dudung mengungkapkan, razia baliho liar akan dilakukan serempak di lima wilayah Jakarta, misalnya di Jakarta Pusat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat TNI membantu Satpol PP DKI Jakarta membongkar baliho ilegal.
Mayoritas baliho ilegal yang dicopot bergambar Imam Besar FPI Rizieq Shihab.
Patroli pencopotan baliho ilegal itu didampingi oleh polisi dan Satpol PP.
Wilayah yang menjadi sasaran patroli pada Jumat (20/11/2020) adalah kawasan Jakarta Pusat.
Patroli tersebut merupakan perintah dari Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Dalam apel yang digelar di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Dudung meminta seluruh aparat TNI membantu Satpol PP dalam menertibkan baliho ilegal.
"Saat ini pasukan akan dibriefing siapa, berbuat apa. Kemudian mereka akan kembali ke pasukan masing-masing dan kembali ke kesatuan usai bertugas," ungkapnya kepada pewarta usai gelar apel di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, pagi tadi.
Baca juga: IPW: TNI Turunkan Baliho Rizieq Shihab Karena Satpol PP dan Polisi Tidak Berani
Baca juga: Ini Kehebatan Koopssus, Pasukan Elite TNI yang Berhenti di Depan Markas FPI
Dudung mengungkapkan, razia baliho liar akan dilakukan serempak di lima wilayah Jakarta, misalnya di Jakarta Pusat.
Usai apel, pasukan dari Kodim 0501/JP bergerak melakukan patroli mencari baliho-baliho liar.
Mereka bergerak dari Monas, memasuki Jalan Budi Kemuliaan, lanjut ke Jalan Petamburan, Jalan KS Tubun, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, dan masuk ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Dalam operasi, mayoritas jalan yang dipenuhi baliho liar berada di Jalan Pejompongan dan Jalan KS Tubun.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0501/JP BS Kol Inf Luqman Arief mengatakan, total ada 10 baliho liar yang ditertibkan pada Jumat (20/11/2020).
Penertiban dilakukan terhadap seluruh baliho liar, tidak terkecuali baliho bergambar Rizieq Shihab.
Pun dengan baliho ormas lain, dilepas oleh anggota TNI.
"Yang kami lewati dari jalur tersebut kurang lebih ada 10 baliho liar," jelasnya.
Luqman memastikan, penertiban baliho liar ini bukan yang terakhir.
Pihaknya bersama Satpol PP dan polisi akan menertibkan baliho-baliho liar bila terus dipasang warga usai dicopoti.
Terdapat 500 personel TNI dari Kodim 0501/JP yang digerakkan dalam patroli tersebut.
Pihak Kodim 0501/JP juga mengerahkan empat Panser Anoa untuk operasi tersebut.
"Patroli ini sudah ada koordinasi dengan Kesbangpol, Satpol PP, dan polisi," terangnya.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengapresiasi TNI yang menurunkan baliho Rizieq Shihab di berbagai tempat.
"Selain itu IPW mendukung manuver TNI di wilayah sipil di Petamburan atau di sekitar markas FPI pimpinan Rizieq. IPW menilai pencabutan poster-poster itu seharusnya dilakukan Satpol PP bersama Polri," kata Neta kepada Wartakotalive, Jumat (20/11/2020).
Sebab, katanya, sesuai ketentuan Perda, semua pemasangan spanduk, poster, dan baliho, harus memiliki izin dan tidak boleh dipasang seenaknya.
"Namun Satpol PP dan Polri tidak berani mencabut baliho baliho Rizieq."
"Sebab itu IPW memberi apresiasi kepada Pangdam Jaya yang sudah memerintahkan anggotanya mencabuti baliho Rizieq tersebut," ujar Neta.
Baca juga: Ini Kehebatan Koopssus, Pasukan Elite TNI yang Berhenti di Depan Markas FPI
Neta berharap jajaran Kodam Jaya segera membersihkan semua baliho Rizieq Shihab tanpa izin itu.
"Begitu juga dengan manuver TNI di wilayah Petamburan, IPW menilai hak ini harus dilakukan TNI untuk mengantisipasi situasi ketahanan negara dan keutuhan NKRI," tuturnya.
Sebab, menurut Neta, Rizieq Shihab sudah beberapa kali bermanuver yang bisa mengganggu keutuhan NKRI.
"Di antaranya jika datang ke Indonesia Rizieq mengatakan akan memimpin revolusi seperti di Iran."
"Kemudian Rizieq memberi ancaman 'memenggal kepala' dan lainnya," papar Neta.
Meskipun itu hanya ancaman kosong, menurut Neta, mengingat massa FPI cenderung radikal dan dari masyarakat bawah, ucapan Rizieq Shihab itu bisa berpotensi memicu kekacauan dan gangguan keamanan serta mengganggu keutuhan NKRI.
"Ucapan dan ancaman Rizieq itu makin riuh tatkala poster dan baliho Rizieq terlihat di mana-mana dan tanpa izin."
"Sehingga terkesan Rizieq dan orang orangnya seakan tidak tersentuh hukum," paparnya.
Ironisnya, menurut Neta, dalam situasi ini jajaran kepolisian hanya berdiam diri.
Manuver Rizieq Shihab yang melakukan kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19, dibiarkan begitu saja oleh pihak kepolisian.
"Akibatnya Rizieq bebas bermanuver mulai dari saat tiba di bandara Soetta, di rumahnya di Petamburan, dan di puncak Bogor."
"Bebasnya Rizieq bermanuver seakan menggambarkan tidak adanya aparatur negara yang berani menghadapi Ketum FPI itu," ucap Neta.
Negara, kata Neta, sepertinya kalah dan tak berdaya menghadapi manuver Rizieq Shihab.
"Dalam situasi ini sangat wajar jika TNI turun tangan mengambil alih pengendalian situasi."
"Dengan melakukan manuver di sekitar wilayah Petamburan dan memerintahkan anggotanya mencabuti baliho Rizieq."
"Semua ini dilakukan TNI demi keutuhan NKRI dari ancaman dan manuver Rizieq maupun FPI."
"Manuver TNI di sekitar Petamburan dan pencabutan baliho Rizieq ini, sekaligus menunjukkan bawah negara tidak boleh kalah pada pihak-pihak yang bermanuver ingin mengacaukan atau merusak keutuhan NKRI," bebernya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pakai Panser Anoa, TNI Dampingi Polri-Satpol PP Bongkar Baliho Liar Rizieq Shihab di Jakarta Pusat