Direktur PLN Regional Sebut Padamnya 42 Gardu Induk Jadi Penyebab Jabodetabek Mati Listrik
Direktur PLN Regional Jawa, Bali, dan Madura, Haryanto sebut padamnya 42 gardu induk pada Minggu (1/11/2020) jadi penyebab Jabodetabek mati listrik.
Penulis:
Rica Agustina
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Minggu (1/11/2020) kemarin, sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik.
Direktur Bisnis PLN Regional Jawa, Bali, dan Madura, Haryanto, menyebut, hal itu terjadi karena ada gangguan pasokan listrik yang disebabkan rusaknya alat pemutus beban di PLTA Cirata.
Akibatnya, tercatat 42 gardu induk dengan beban kurang lebih 2.000 megawatt mengalami pemadaman.
Gardu-gardu tersebut berada di wilayah Jakarta bagian timur dan Jawa Barat bagian barat.
"Ada 42 gardu induk yang mengalami pemadaman dengan beban kurang lebih 2.000 megawatt yang ada di sebagian Jakarta bagian timur dan juga daerah Bekasi," terang Haryanto dalam video yang diunggah kanal YouTube Tvonenews, Senin (2/11/2020).
Baca juga: PLN Kalbar: 2018, Ada 426 Peristiwa Padam Listrik Dipicu Kawat Layangan
Baca juga: Terungkap Alasan Listrik Padam di Sejumlah Wilayah Jabodetabek, Erick Thohir Datangi Kantor PLN
Setelah diketahui adanya kerusakan pada pemutus beban, PLN segera melakukan perbaikan hingga kondisi jaringan menjadi aman kembali.
Selanjutnya, PLN juga melakukan proses pemulihan untuk beban terdekat yang dapat diproses dari luar Muara Tawar.
Di antaranya adalah dari arah Muara Parang dan dari arah Depok.
"Kemudian dilakukanlah proses pemulihan, yang pertama kita lakukan adalah proses pemulihan untuk beban-beban yang terdekat yang bisa di suplay dari tempat yang lain," kata Haryanto.
Arief Poyuono Minta Jokowi Pecat Direksi dan Komisaris PLN
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat jajaran direksi dan komisaris PT. PLN Persero.
Hal itu diminta oleh Arief Poyuono lantaran kota Bekasi sudah mati listrik selama tiga jam.
Tak hanya di kota Bekasi, mati listrik juga terjadi di Depok, Jakarta, dan sebagian kota Bogor.

"Saya meminta Presiden Jokowi pecat seluruh direksi dan komisaris PLN. Kota Bekasi sudah mati listrik tiga jam. Ini menunjukkan bahwa direksi dan Komisaris PLN tidak sense of crisis dalam keadaan negara seperti ini," kata dia kepada Tribunnews.com, Minggu (1/11/2020).
Arief Poyuono menyebut, penyebab mati listrik di kota Bekasi yang sudah berlangsung selama tiga jam lebih itu, yakni Gardu Induk PLN Ancol yang meledak.
Mantan Waketum Partai Gerindra itu menjelaskan, kinerja PLN yang seperti ini bisa menggagalkan program Jokowi dalam penanggulangan wabah pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Menurutnya, mati listrik yang terjadi di sebagian wilayah ini menyebabkan layanan internet ikut mati.
"Orang yang pakai Indihome tidak bisa karena tidak ada listriknya. HP kita tidak bisa dicas, komputer kita tidak bisa jalan, bagaimana kita mau online? Tadi saya sudah telepon bagian pelayanan, katanya gardu Induk Ancol meledak," tutur dia.
Akibat mati listrik, lanjut Arief, masyarakat tidak bisa berinteraksi secara virtual, seluruh mesin ATM pun mati.
"Mau tidak mau masyarakat berkumpul, tidak social distancing lagi dalam menjalankan kegiatan bisnisnya maupun kegiatan lainnya," ujar dia.
Baca juga: Sebut Listrik Padam di Ujung Libur Panjang Kejadian Langka, PLN Akui Belum Identifikasi Penyebab
Baca juga: Pasokan Listrik Jakarta dan Sekitarnya Sempat Terganggu di Akhir Libur Panjang, Apa Penyebabnya?
Melihat terjadinya mati listrik di sebagian wilayah ini, Arief menilai penyediaan fasilitas untuk publik oleh PLN masih sama seperti sebelum ada pandemi, tidak ada perubahan signifikan.
"Jadi percuma misal Telkomsel kerja keras, menyiapkan bandwith kalau kelistrikannya tidak didukung, masyarakat tidak bisa pakai fasilitas itu kan," kata dia.
"Percuma Undang-undang Cipta Kerja kalau infrastruktur dan sarana kelistrikannya model begini, tidak akan investor mau datang," pungkas dia.
Erick Thohir Kunjungi PLN
Menteri BUMN, Erick Thohir, sempat mengunjungi PLN saat mereka sedang berupaya menormalkan kembali gangguan sambungan listrik di sebagian wilayah Jakarta akibat hujan deras disertai petir yang terjadi pada Minggu (1/11/2020).
"Hujan deras disertai petir yang terjadi di Daerah Jakarta dan sekitarnya, menyebabkan sejumlah Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi ( SUTET) mengalami gangguan pada pukul 12.58 wib," kata Erick kepada Tribunnews.com, Minggu, (1/11/2020).
Erick mengatakan, PLN memohon maaf atas padamnya aliran listrik yang dialami oleh sebagian pelanggan, terutama di wilayah Jakarta Timur, Tebet, Mampang, Kebayoran, Ancol, Kemayoran, dan Angke.
Secara bertahap, PLN akan melakukan penormalan dengan memindahkan beban listrik ke jaringan lainnya.
Erick mengatakan, dirinya memantau langsung proses recovery tersebut.
"Saat ini tim tengah melakukan upaya pengecekan dan upaya perbaikan untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan," katanya.
Erick mengatakan, PLN berupaya sekuat tenaga untuk mempercepat proses pemulihan.
PLN akan segera memberitahukan setiap perkembangan terkait proses recovery tersebut.
Baca juga: LOGIN www.pln.co.id untuk Klaim Token Listrik Gratis PLN Bulan November 2020, atau WA 08122123123
Baca juga: Sejumlah Wilayah di Jakarta, Depok, dan Bogor, Alami Pemadaman Listrik
(Tribunnews.com/Rica Agustina/Reynas Abdila)