Kamis, 2 Oktober 2025

UU Cipta Kerja

Fakta Pelajar SMP Ikut Demo UU Cipta Kerja : Bawa Batu, Pasta Gigi, Pentungan, Pinjam Almamater Ibu

Para pelajar SMP yang hendak ikut demo tolak UU Cipta Kerja punya persiapan khusus, mereka membawa batu, pentungan, pasta gigi, miras dan lainnya.

Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino
Jaket almamater yang disita polisi dari pelajar SMP berinisial R di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, Selasa (13/10/2020). 

6. Bosan PJJ, pilih ikut demo

Para bocah ini mengaku bosan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga tergerak mengikuti demontrasi ini.

"Kata mereka meski PJJ tapi lama-lama hanya tugas yang diberikan guru. Sehingga mereka libur panjang dan sering nongkrong. Teman sebelahnya berseloroh sekarang lebih banyak tawuran, katanya," ungkap Jasra.

Pengakuan senada diungkapkan seorang anak perempuan yang sekolah di sebuah SMK di Jatinegara, Jakarta Timur.

Dirinya ikut aksi ini karena diajak teman-temannya.

Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020).
Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020). (Tribun Jakarta)

"Saya juga menghampiri anak perempuan, ia mengaku sekolah SMK di Jatinegara. Ia datang ke lokasi, diajak teman temannya. Dan ia mulai bosan PJJ katanya," jelas Jasra.

Terkait pelibatan anak-anak ini, Jasra mengaku sangat menyayangkan.

Pasalnya, anak-anak ini rentan menjadi korban kekerasan secara fisik dan mental.

Mereka juga rentan mengalami penularan Covid-19 selama mengikuti demonstrasi ini.

"Anak anak menjadi kelompok rentan di dalam lautan massa seperti ini, apalagi kondisi pembatasan selama pandemi, menambah ketertekanan anak," pungkas Jasra. (tribun network/thf/fah/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved