Jumat, 3 Oktober 2025

Kasus Mutilasi di Apartemen

Fakta Lengkap Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Manajer HRD yang Mayatnya Ditemukan di Kalibata City

Berikut fakta lengkap kronologi pembunuhan dan mutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Rinaldi Harley Wismanu.

Penulis: Daryono
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana memberikan keterangan saat konferensi pers pengungkapan mutilasi, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020). Polisi menangkap dua pelaku mutilasi Rinaldi Harley Wismanu yang ditemukan di Apartemen Kalibata City, Jakarta, dengan motif ingin menguasai harta korban. 

Pemutilasian dilakukan di bagian lutut kiri dan kanan, menggunakan pisau daging

Adegan ke-17, tersangka Laeli menguasai harta milik korban karena sudah mengetahui nomor passwod telepon korban.

Di dalam HP itu ada beberapa catatan penting korban seperti pin ATM dan lainnya.

Uang korban sempat diambil Laeli di Indomaret Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Adegan ke-18, setelah ambil uang, kedua tersangka pergi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk membeli pisau pemotong daging.

Adegan ke-19, dari Pasar Minggu keduanya ke Mal Graha Cijantung, Jakarta Timur untuk membeli perhiasan emas, menggunakan uang korban.

Adegan ke-20, Jumat 11 September mereka memesan kamar di Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan lantai 16 kamar 16 AB.

Adegan ke-21 sampai 23, keduanya membawa koper dan tas berisikan bagian tubuh korban ke kamar aparteman Kalibata City menggunakan taksi online.

Di mana koper warna merah muda, disimpan di bagian luar di balkon.

Adegan ke-24, dua tersangka membeli beberapa perlengkapan lagi untuk mutilasi termasuk gergaji besi.

Juga membeli cat pilox putih dan cat lainnya untuk menutupi bercak darah di tembok kamar apartemen.

Adegan ke-25, tersangka membeli koper hitam di Pasar Senen, Jakarta Pusat untuk bagian potongan tubuh korban.

Setelah itu, membeli sepeda motor N-Max seharga Rp 20 juta menggunakan uang korban.

Adegan ke-29, tersangka membawa satu koper lagi yang berisikan potongan tubuh korban ke Apartemen Kalibata City, hingga adegan 31.

Adegan ke-32, Pelaku ke Pasar Jatinegara untuk membeli bed cover, dan sarung bantal untuk mengganti yang ada di apartemen kamar karena sudah penuh darah.

Baca: Tak Kuat Menahan Tangis, Ibunda Pelaku Mutilasi Manajer HRD Tak Mau Nonton TV Lagi

Adegan ke-33 sampai 35, ransel dan koper yang berisikan potongan tubuh korban ditaburkan kopi.

Adegan ke-36, kedua tersangka ke toko bangunan di Tapos Depok, membeli skop, pacul, ember semen, semen 1 sak, dan sendok semen untuk menguburkan korban.

Adegan terakhir Ke- 37, kedua tersangka sudah menyiapkan sebuah lubang dengan menggunakan cangkul di rumah kontrakan di Perumahan Permata Cimanggis, Tapos, Depok, yang sehari sebelumnya mereka sewa.

Lubang kuburan disiapkan di belakang rumah. 

Rumah kontrakan pasutri pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Renaldi, di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok.
Rumah kontrakan pasutri pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Manajer HRD PT Jaya Obayashi, Renaldi, di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2/RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok. (Budi Sam Law/Wartakota)

Ditangkap di Rumah Kontrakan

Pelaku pembunuhan dan mutilasi, Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin ditangkap polisi di rumah kontrakan mereka di Perumahan Permata Cimanggis, RT 2 RW 20, Kelurahan Cimpaeun, Kecamatan Tapos, Kota Depok pada Rabu, 16 September 2020 lalu. 

Saat dibekuk, pasangan suami istri itu sempat mencoba kabur dari belakang rumah dan naik ke genteng rumah tetangganya.

Namun, karena rumah mereka sudah dikepung petugas, upaya mereka gagal.

Keduanya tampak pasrah saat ditangkap.

Penangkapan kedua pelaku sempat menjadi tontonan warga.

Baca: Cerita Ibu Pelaku Mutilasi di Kalibata City, Laeli Disebut Berubah Sejak Mengenal Fajri

Hal itu dikatakan Arnet Kelmanutu (30), warga sekitar yang turut menyaksikan penangkapan kedua tersangka.

"Pelaku prianya, waktu ditangkap dari atas genteng rumah tetangga, masih pakai handuk," kata Arnet seperti dikutip Warta Kota.

"Sementara yang perempuan pakai baju terusan," lanjut dia seraya menyebutkan bahwa perempuan yang diamankan di rumah itu berambut warna pirang.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJakarta/WartaKota)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved