Jumat, 3 Oktober 2025

Dugaan Kekerasan Seksual di Bandara Soekarno-Hatta Mengemuka, Kimia Farma Ikut Telusuri Kasus Itu

Kabar dugaan terjadiknya tindak kekerasan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta sangat mengejutkan dan kini jadi sorotan.

Editor: Willem Jonata
ISTIMEWA
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar dugaan terjadiknya tindak kekerasan seksual dan pemerasan di Bandara Soekarno-Hatta sangat mengejutkan dan kini jadi sorotan.

Pihak PT Kimia Farma tengah menelusuri kasus dugaan kekerasan seksual dan pemerasan itu, terkuak, setelah korban memaparkan kronologinya melalui media sosial.

"Kasus ini sedang kami dalami, begitu intinya," kata Direktur Utama PT Kimia Farma Adil Fadillah Bulqini saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (19/8/2020).

Namun Adil enggan menjelaskan sudah sejauh mana pihak Kimia Farma mendalami kasus tersebut. 

Ia juga enggan memberikan informasi detail terkait kronologi kasus yang diduga dilakukan oleh pegawai Kimia Farma.

Baca: Curhat Korban Pelecehan Seksual Saat Rapid Test di Bandara Soekarno-Hatta, Kejadian itu Bikin Trauma

Baca: Berkas Kasus Kekerasan Seksual Anak di Gereja Herkulanus Depok Diterima Kejaksaan Negeri Depok

"Nanti kita akan ada rilis dengan Angkasa Pura II juga. Sedang diperiksa masih dalam proses," kata dia tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Kasus ini terungkap dari cuitan pemilik akun Twitter @listongs berinisial LHI. Ia menceritakan peristiwa kekerasan seksual dan pemerasan oleh oknum penyedia jasa rapid test.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada 13 September lalu saat ia hendak terbang dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta menuju Nias, Sumatera Utara.

Ilustrasi kekerasan seksual diperagakan model. SURYA/SUGIHARTO
Ilustrasi kekerasan seksual diperagakan model. SURYA/SUGIHARTO (Surya/Sugiharto)

"Saya penerbangannya kan jam 6 (pagi), enggak sempat rapid juga di RS (rumah sakit). Jadi saya di bandara jam 4 pagi, sekalian mau rapid test di bandara," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020) malam.

Baca: Kasus Kekerasan Seksual Berbasis Siber Meningkat di Masa Pandemi, Komnas Perempuan Singgung RUU PKS

LHI kemudian melakukan rapid test di fasilitas milik Kimia Farma, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Setelah rapid test, LHI mengatakan, petugas pria yang memeriksanya secara tak terduga melakukan pelecehan seksual.

Awalnya, petugas itu mengatakan hasil rapid test LHI reaktif.

"Ya sudah saya mikir enggak jadi ke Nias karena takut nularin juga orang-orang di Nias," kata dia.

Namun, petugas menyarankan agar LHI melakukan tes ulang dan menjamin akan memberikan hasil nonreaktif pada tes kedua. Korban bingung karena merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi kemudian mengikuti usulan itu.

Ilustrasi pelecehan seksual pada gadis
Ilustrasi pelecehan seksual pada gadis (Shuttershock)

Setelah LHI mendapat hasil nonreaktif dan hendak menuju tempat keberangkatan, terduga pelaku rupanya mengejar dan menghampirinya. Petugas itu, kata LHI, meminta sejumlah uang untuk keterangan nonreaktif yang dikeluarkannya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved