Jakarta Memiliki Aneka Warisan Lokal Seni Budaya kata Ahmad Riza Patria
Ahmad Riza Patria resmi membuka Rumah Budaya KSBN di kawasan Mandor Hasan, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (13/9.2020).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berharap rumah budaya KSBN di kawasan Mandor Hasan, Cipayung, Jakarta Timur ini bisa memberikan kontribusi positif bagi pengembangan seni budaya Indonesia.
Dalam sambutannya, Wagub Ahmad Riza mengatakan, sebagai kota yang menyimpan banyak warisan sejarah, Jakarta memiliki aneka warisan lokal seni budaya.
Mulai dari seni musik, tari, seni rupa, dan teater. Bahkan, aneka kuliner khas Jakarta pun menjadi daya tarik dan daya pikat destinasi wisata.
“Saya berharap KSBN mampu memberikan kontribusi terhadap predikat Kota Jakarta sebagai barometer budaya di Indonesia. Selain itu, kebudayaan di Jakarta juga diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun peradaban dunia,” ungkap Ahmad Riza saat pembukaan Rumah Budaya KSBN yang ditandai pemotongan tumpeng dan pita bersama Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji dan Sekjen Enny Supriati Sardiyarso, Minggu (13/9/2020).
Menurut Reza, ibu kota Jakarta tidak hanya menjadi pusat pertemuan seluruh aspek kehidupan berbangsa, tetapi telah melangkah menjadi salah satu Kota Peradaban Dunia tanpa kehilangan jati dirinya.
"Yang luar biasa, Indonesia punya banyak seni budaya, dan keberagaman perbedaan itu menjadi keberkahan dan kekayaan tersendiri sebagai sebuah bangsa," kata Wagub Ariza.
Wagub Ahmad Riza juga mengapresiasi peran Ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji yang rela berkorban menyumbangkan materi dan non materi untuk menjadikan kediamannya sebagai pusat kebudayaan nasional, sekaligus wujud kepeduliannya untuk keberlangsungan aktivitas budaya di Jakarta.
"Terima kasih telah menginspirasi kita semua untuk terus memupuk, menjaga, mengawal, dan memelihara seni budaya yang kita miliki. Kami sangat bangga atas gagasan dan perjuangannya, mudah-mudahan ini menjadi pahala keberkahan dan kebanggaan bagi generasi muda sebagai penerusnya," jelas Ahmad Riza.
Sementara itu, Hendardji menyatakan bahwa Rumah Budaya KSBN yang didirikannya adalah wadah pengelolaan kehidupan bersama dari 10 unsur budaya yang memayungi hubungan yang selaras dan serasi antara manusia, lingkungan, dan Tuhannya.
“Rumah budaya dibangun sebagai bagian dari membangun ekosistem kebudayaan yang meliputi sentra kegiatan dari 10 unsur budaya (Rumah Rakyat) dan lingkungan kondusif yang menyatu dengan masyarakat berbudaya yang ditunjang sarana/prasarana serta SDM yang berkualitas,” ujar Hendardji.
Dia mengatakan, KSBN lahir sejak Februari 2017 dengan cikal bakal Sanggar Tari Panji Wiratama pada 2010. Uniknya, sanggar ini lahir rumah yang kini jadi Rumah Budaya KSBN.
”Rumah Budaya KSBN berisi produk-produk inovasi dari berbagai provinsi, dan apabila para pengunjung membutuhkan suvenir, ada konter–konter yang menjual dengan harga ekonomis,” kata Hendardji.
Dia menambahkan, di pendopo dan ruang terbuka Rumah Budaya, pihaknya memberikan kesempatan kepada masyarakat bisa melakukan pengembangan seni budaya dan wisata gastronomi.
Sebab, selain kuliner, di rumah budaya itu ada 1.000 pot hidroponik dari 11 jenis sayuran dan ternak ikan yang bisa langsung di panen dan dimasak.
“Di Rumah Budaya juga disiapkan foto booth yang memungkinkan masyarakat untuk berwisata ke 10 destinasi wisata nasional mulai dari Danau Toba di Sumatera Utara hingga Raja Ampat di Papua Barat. Sedangkan di ruang tertutup, masyarakat bisa menikmati produk-produk budaya hasil kreativitas pengrajin bertema kearifan lokal berupa Wastra Nusantara dari beberapa Provinsi di Indonesia,” paparnya.