Kamis, 2 Oktober 2025

Penembakan di Kelapa Gading

Ada 22 Adegan Rekonstruksi Perencanaan Penembakan Pengusaha Sugianto di Polda Metro

Untuk rekonstruksi adegan perencanaan pembunuhan yang digelar di Polda Metro Jaya, sedikitnya ada 22 adegan yang diperagakan para tersangka.

Warta Kota /Budi Sam Lau Malau
Rekonstruksi kasus pembunuhan berencana terhadap bos perusahaan ekspedisi pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51) di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/8/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 22 adegan rekonstruksi kasus penembakan bos PT Dwi Putra Tirtajaya, Sugianto (51) digelar di Polda Metro Jaya, Selasa (25/8/2020).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan 22 adegan rekonstruksi itu terkait perencanaan pembunuhan yang diotaki oleh Nur Luthfiah (34), karyawan korban.

"Untuk rekonstruksi adegan perencanaan pembunuhan yang digelar di Mapolda Metro Jaya, sedikitnya ada 22 adegan yang diperagakan para tersangka," kata Yusri, Selasa (25/8/2020).

Kemudian rekonstruksi dilanjutkan dengan adegan penembakan terhadap korban di lokasi kejadian yakni sekitar ruko Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.

Dia mengatakan, rekonstruksi ini dilakukan untuk penyesuaian antara fakta yang ada di lapangan dengan berita acara pemeriksaan (BAP) para saksi dan tersangka.

"Tujuannya untuk lebih meyakinkan lagi berkas pemeriksaan yang ada dan disusun penyidik," ungkap Yusri.

Untuk diketahui Sugianto tewas ditembak tak jauh dari kantornya di Ruko Gading Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 13 Agustus 2020.

Sebanyak 12 tersangka dibekuk polisi sebagai pelaku pembunuhan berencana atas Sugianto.

Otak atau dalang pembunuhan adalah Nur Luthfiah alias NL (34) yang merupakan karyawan korban.

NL diketahui merupakan karyawan administrasi bagian keuangan di perusahan ekspedisi pelayaran milik korban.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan, NL bekerja di perusahaan korban sejak 2012, di bagian administrasi keuangan.

"Motifnya ada dua. Pertama, NL sakit hati terhadap korban karena sering dimaki-maki dengan kata-kata tidak pantas, dan sering diajak bersetubuh oleh korban," ungkap Nana, Senin (24/8/2020).

Kedua, tersangka NL merasa terancam karena diduga menggelapkan uang pajak perusahaan, dan korban mengancam akan melaporkannya ke polisi.

NL menceritakan semua keluh kesahnya ke suami sirinya tersangka Ruhiman alias R (42) alias MM.

"NL meminta suami sirinya membantunya untuk menghabisi atau membunuh korban. Dalam hal mencapai tujuan maksudnya, NL menyiapkan uang Rp 200 juta," tutur Nana.

Kemudian, NL dan R merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap korban.

"Sehingga R mengajak para pelaku lainnya, yang diketahui semuanya adalah bekas murid dari ayah NL yang merupakan guru atau orang yang disegani di Lampung," kata Nana.

Perencanaan pembunuhan dilakukan oleh NL, R dan para pelaku lainnya yang terlibat, di 5 lokasi sebanyak 5 kali.

"Sehingga totalnya ada 12 orang pelaku yang terlibat dalam kasus ini, dan saya sebut sindikat pembunuhan berencana," kata Nana.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kanan) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (tengah), Kapolres jakarta Utara Kombes Pol Sudjarwoko, menunjukkan barang bukti kasus penembakan pengusaha bos ekspedisi di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51). Penembakan maut tersebut diotaki oleh karyawati korban bernama NL(34) akibat sakit hati. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kanan) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus (tengah), Kapolres jakarta Utara Kombes Pol Sudjarwoko, menunjukkan barang bukti kasus penembakan pengusaha bos ekspedisi di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2020). Polisi menangkap 12 pelaku penembakan maut di Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menewaskan pengusaha pelayaran Sugianto (51). Penembakan maut tersebut diotaki oleh karyawati korban bernama NL(34) akibat sakit hati. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

Untuk memuluskan aksinya, pada 4 Agustus 2020, NL mentransfer uang Rp 100 Juta dari
rekening BNI miliknya ke rekening BNI milik tersangka lainnya MR, atas sepengetahuan R.

Tanggal 6 Agustus 2020 datang utusan tersangka R alias MM, suami siri NL kerumah tersangka NL di Cileungsi dan diberikan lagi uang Rp.100 Juta.

Lalu, pada 9 Agustus 2020 Tersangka NL, tersangka R alias MM, tersangka SY, tersangka R, tersangka AJ berkumpul di Hotel Ciputra, Cibubur.

Mereka menyusun rencana melakukan aksi pembunuhan terhadap Sugianto.

"Tersangka NL selalu terlibat aktif dalam penyusunan rencana tersebut, karena yang paling tahu situasi kantor korban," ujar Nana.

Rencana awal, korban akan diajak keluar oleh tersangka R yang berpura-pura sebagai petugas pajak untuk dieksekusi 10 Agustus 2020.

Setelah masuk mobil korban akan dicekik menggunakan tali.

Namun, saat dihubungi pelaku, korban enggan bertemu dengan tersangka R yang mengaku sebagai petugas pajak.

Kemudian direncanakan lagi untuk pembunuhan dengan cara menembak korban, dengan
menggunakan senjata api jenis Pistol browning tipe bda atau browning double action) 380 auto warna hitam coklat.

Disusunlah rencan pembakan pada Kamis 13 Agustus 2020, oleh tersangka DM alias M sebagai eksekutor dan tersangka SY sebagai joki.

"Mereka berdua berboncengan motor ke lokasi di dekat kantor korban," ucap Nana.

Korban diketahui selalu pulang ke rumah untuk makan siang, pada saat itu penembakan kepada korban akan dilakukan.

"Dan rencana itu berjalan baik. Dimana eksekutor menembak korban lima kali, dan mengenai kepala dan punggung korban," tambah Nana.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul 22 Adegan Rekonstruksi Perencanaan Penembakan Bos Pelayaran di Royal Gading Square

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved