Ricuh di Green Lake City
Polisi Pastikan Kelompok John Kei Hanya Gunakan Satu Senjata Api saat Beraksi
Yusri mengatakan kepastian itu juga disebutkan oleh para pelaku saat diperiksa oleh kepolisian di Polda Metro Jaya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus memastikan senjata api (Senpi) yang digunakan kelompok John Kei saat penyerangan kepada Nus Kei hanya satu senjata.
Senjata itulah yang digunakan saat penyerangan di Green Lake, Tangerang.
"Senpinya satu, satu pada saat dilakukan penembakan di luar dari Perumahan Green Lake. Yang sempat 7 kali tembakan pada saat itu," kata Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Yusri mengatakan kepastian itu juga disebutkan oleh para pelaku saat diperiksa oleh kepolisian di Polda Metro Jaya.
Namun demikian, pemegang senjata itu yang juga kelompok John Kei masih dalam pengejaran polisi.
"Jadi memang satu senpi, pemilik dan pemegang senjata itu sekarang lagi dilakukan pengejaran," jelasnya.
Namun demikian, pihaknya masih menyelidiki jenis senpi yang digunakan oleh pelaku saat beraksi.
"Belum kita dapat senjatanya. Jadi kita belum tau. Nanti kalau sudah ketauan dan dapat senjatanya baru kita sampaikan ya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya masih memburu tiga orang kelompok John Kei yang diduga terlibat penyerangan dan penganiayaan di Jakarta Barat dan Tangerang.
Mereka diduga berperan pemilik senjata api yang digunakan dalam aksinya tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Tubagus Ade Hidayat mengatakan identitas ketiga pelaku telah dikantongi oleh pihak kepolisian.
"Ada DPO (Daftar Pencarian Orang, Red) kita 3 yang sudah teridentifikasi," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusri Yunus mengatakan ketiga orang tersebut merupakan kelompok John Kei yang membawa senjata api (senpi) dalam aksinya.
"Kami masih kejar siapa pemilik senpi, ada 3 DPO. Salah satunya itu ada yang bawa senpi, masih dikejar," pungkasnya.