Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Warga Tak Patuh PSBB, Penggali Kubur: Kami Kewalahan Siapkan Lubang untuk Jenazah Covid-19

Masih ada saja masyarakat yang abai dengan penerapan jaga jarak atau social distancing dan penggunaan masker.

Editor: Hasanudin Aco
AFP/Bay Ismoyo
Petugas melakukan proses pemakaman jenazah korban virus corona (Covid-19) di sebuah Taman Pemakaman Umum (TPU), di Jakarta, Rabu (15/4/2020). Proses pemakaman korban positif Covid-19 maupun yang masih berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) harus mengikuti protokol kesehatan, yakni antara lain petugas mengenakan alat pelindung diri (APD), jenazah segera dikuburkan, dan keluarga yang hadir dibatasi seminimal mungkin. AFP/Bay Ismoyo 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta masih longgar belakangan ini.

Bila dilihat kenyataan di lapangan, sebagian masyarakat masih banyak yang beraktivitas di luar.

Bahkan menyerbu pusat perbelanjaan untuk belanja baju Lebaran.

Masih ada saja masyarakat yang abai dengan penerapan jaga jarak atau social distancing dan penggunaan masker.

Petugas medis yang menjadi garda terdepan pun merasa kecewa pengorbanannya berjibaku dengan virus malah dibalas dengan perilaku masyarakat yang tidak disiplin.

Warga saat berbelanja di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Pedagang kembali meramaikan pasar Tanah Abang, saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga 22 Mei 2020 untuk mengurangi kerumunan orang di ruang publik guna mencegah penyebaran COVID-19.
Warga saat berbelanja di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (18/5/2020). Pedagang kembali meramaikan pasar Tanah Abang, saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga 22 Mei 2020 untuk mengurangi kerumunan orang di ruang publik guna mencegah penyebaran COVID-19. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Tagar "Indonesia Terserah" sempat menghiasi lini masa jagat media sosial.

Tagar yang berisi keputusasaan akan perilaku masyarakat dalam menghadapi bahaya Covid-19.

Semua yang memiliki rasa peduli dalam memberantas Covid-19 prihatin melihatnya, tak terkecuali penggali kubur di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Imang Maulana (49), penggali kubur yang sehari-hari bekerja sesuai protokol penanganan Covid-19 itu amat prihatin dengan masyarakat belakangan ini.

Padahal, Imang dan rekan-rekan yang lain mengaku kewalahan menangani jenazah yang datang setiap hari.

"Ya amat prihatin aja dengan perilaku masyarakat kebanyakan. Padahal kita sudah kewalahan menyiapkan lubang untuk jenazah Covid-19," ungkapnya pada Jumat (22/5/2020).

Imang melihat, informasi jumlah jenazah Covid-19 yang melonjak dianggap sebagai angin lalu saja.

Masyarakat yang melanggar mungkin harus terpapar dulu baru sadar.

"Padahal di media diumumkan kalau yang positif terpapar virus Covid-19 melonjak. Masyarakat seolah buta dan tuli."

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved