Selasa, 30 September 2025

Warga Cipayung Jakarta Timur Jadi Korban Prank Kardus Berisi Mayat Bayi, Polisi Sisir TKP

Pelaku secara sengaja menyerahkan kardus sepatu terbungkus plastik merah lalu kabur ke arah Jalan Raya Mabes Hankam ke seorang pengendara motor.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Choirul Arifin
ist
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Steven Tamutuan mengatakan pihaknya masih memburu pelaku prank kardus berisi mayat bayi yang sempat membuat geger masyarakat Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur

Steven mengatakan, saat ini pihaknya terus mendalami terkait kasus tersebut. Salah satunya dengan menyisir Tempat Kejadian Perkara (TKP) pertama kali saat seorang warga diberikan kardus berisikan mayat bayi oleh pelaku.

"Iya, kami lagi sisir TKPnya," kata Steven kepada Tribunnews, Senin (18/5/2020).

Lebih lanjut, dia mengatakan, pihaknya juga tengah terus menggali keterangan dari sejumlah saksi-saksi yang berada di lapangan. Termasuk juga memeriksa rekaman CCTV.

"Kami cari saksi-saksi yang lain," ujarnya. 

Baca: Sejumlah BUMN Mulai Terapkan Skenario New Normal

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur melaporkan kasus prank kardus berisi mayat bayi yang menimpanya ke polisi.

Baca: Hikmah Pandemi Corona di Mata Natasha Rizky: Bisa 24 Jam Full Jalani Peran Istri dan Juga Ibu

Pelaku secara sengaja menyerahkan kardus sepatu terbungkus plastik merah lalu kabur ke arah Jalan Raya Mabes Hankam ke seorang pengendara motor.

Padahal lokasi hanya berjarak sekitar 25 meter dari Pos Satlantas Polsek Cipayung, tepatnya seberang pintu 3 Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca: Hasil Audit BPK Temukan Pembiayaan LPEI Tak Sesuai Prinsip Tata Kelola

Meski tak merinci kronologis dan apakah yang dikirim benar mayat, Kanit Reskrim Polsek Cipayung AKP Esti Budi Setyanta membenarkan adanya laporan.

"Iya, masih penyelidikan," kata Budi saat dikonfirmasi di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (16/5/2020).

Terpisah, Ketua RT 02/RW 02 Kelurahan Ceger, Syahidin menuturkan hingga sore tadi tidak mendapat laporan dari pihak Polsek Cipayung atas peristiwa.

Padahal sebagai Ketua RT dia berharap dapat membantu penyelidikan, terlebih kasus sebagian Terowongan Ceger masih wilayahnya.

"Memang biasanya polisi kalau ada kasus minta pendampingan untuk RT untuk meriksa CCTV, tapi sampai sekarang enggak ada. Saya juga bingung kenapa," tutur Syahidin.

Mereka justru saling tanya terkait kasus dan bingung menjawab pertanyaan warganya karena sama sekali tak mengetahui kasus.

"Harusnya sih kita diajak koordinasi, apalagi kita juga kenal sama anggota. Sering ronda bareng, biar kita juga bisa bantu cari pelakunya. Tapi kalau ini kita sama-sama enggak tahu," lanjut dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved