Virus Corona
Tiga Penumpang KRL di Stasiun Bekasi Dinyatakan Positif Covid-19
Tiga penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi positif Covid-19, setelah dilakukan tes swab PCR.
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tiga penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi positif Covid-19, setelah dilakukan tes swab PCR.
Pemerintah Kota Bekasi melakukan pendeteksian Covid-19 menggunakan metode tes swab PCR, terhadap 300 penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi, Rabu (6/5/2020).
"3 penumpang KRL dinyatakan positif Corona. Semuanya perempuan dan warga Kota Bekasi," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Posko Gugus Tugas Covid-19 di Stadion Patriot Candrabaga, Rabu (6/5/2020).
"Ketiganya sudah dijemput dan diisolasi di rumah sakit rujukan Kota Bekasi," jelas Rahmat Effendi.
Rahmat mengapresasi ketiga orang positif itu kooperatif, ketika dikabarkan dan dijemput untuk diisolasi di rumah sakit.
Bahkan, ada salah satu yang positif, dijemput di tempat kerjanya di kawasan Thamrin, Jakarta.
"Dua orang kita jemput di rumahnya, satu lagi sudah keburu kerja, kita jemput di tempat kerjanya," ucap dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi melakukan pemeriksaan Covid-19 menggunakan metode tes swab PCR.
Tes dilakukan terhadap 300 penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, Selasa (5/5/2020) pagi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan alasan pihaknya melakukan tes swab PCR, dikarenakan pergerakan penumpang KRL masih tinggi.
"Meskipun sudah turun cukup banyak, tapi masih tinggi ini."
"Dari 100 ribu tiap hari, tersisa sekarang ini 12 ribu. Itu masih cukup tinggi," kata Rahmat di Stasiun Bekasi, Selasa (5/5/2020).
Rahmat juga tak menampik digelarnya tes swab bagi penumpang KRL Commuter Line, menyusul karena adanya penumpang KRL di Bogor yang positif Covid-19.
Tujuan utamanya adalah untuk mengindentifikasi sejauh mana peta penyebaran Covid-19 di lingkungan Kota Bekasi maupun di perbatasan.
"PCR Bogor ada positif, kebetulan PCR-nya kita punya."
"Sampai saat ini masih tinggi pergerakan penumpang, dari 100.000 sekarang masih 12.000."
"Maka kita tes acak, Bogor lakukan itu kita juga, kita juga ingin tahu," bebernya.
Rahmat mengungkapkan, ada 300 penumpang KRL Commuter Line yang diambil sampel secara acak untuk dites menggunakan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR).
Pengunaan tes swab PCR dikarenakan tingkat akurasinya hampir mencapai 99 persen.
Berbeda dengan rapid test yang hanya 60 persen.
"Hari ini kita gunakan reagen test kit (PCR), ini akurasinya 99 persen."
"Kalau rapid kit itu akurasinya 50-60 persen," ujar Rahmat Effendi.
Hasil sampel dari tes swab ini akan diuji ke laboraturium di RSUD Kota Bekasi dan Kantor Dinas Kesehatan Kota Bekasi.
Bagi yang hasilnya positif akan langsung dihubungi dan dijemput untuk dilakukan perawatan.
Namun, untuk yang negatif, kemungkinan juga hasilnya akan dikirimkan via kantor pos langsung ke rumah penumpang KRL yang ikut tes swab PCR tersebut.
"Dua tiga jam hasilnya keluar, yang positif kita akan suruh isolasi mandiri atau dibawa ke RS rujukan di RSUD," ucap dia.
Jika yang positif warga di luar Kota Bekasi, Rahmat Effendi menyebut pihaknya akan menginformasikan ke pemerintah wilayah asal penumpang KRL tersebut.
"Di Stasiun Bekasi ini datang dari berbagai daerah Tambun Kabupaten Bekasi atau Jakarta."
"Kita sampaikan ke Bupati Bekasi atau Wali Kota Jakarta Timur."
"Diminta warga itu isolasi mandiri dan dirawat di rumah sakit," cetusnya.
Rahmat Effendi menambahkan, warga yang hasilnya positif Covid-19 dari tes swab PCR ini, keluarga atau orang terdekatnya akan dilakukan rapid test.
"Dari yang positif itu kita akan tracking, ke keluarganya dan orang terdekat pakai rapid test."
"Jika hasilnya reaktif baru kita lanjutkan swab PCR," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul BREAKING NEWS: 3 Penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Bekasi Positif Covid-19